Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mengantisipasi reli kenaikan harga pangan menjelang Idulfitri. Adapun reli kenaikan harga bahan pokok (bapok) itu dipicu anjloknya produksi dalam negeri akibat cuaca buruk hingga fluktuasi harga bahan baku yang masih bergantung pada impor.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menuturkan dirinya tengah mengkhawatirkan kenaikan harga bawang merah dan cabai yang belakangan naik signifikan akibat anjloknya produksi dua komoditas itu di sejumlah sentra produksi. Oke menuturkan, dirinya sudah bersurat ke Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meminta izin impor di tengah potensi gejolak harga bawang merah saat lebaran nanti.
“[Kementerian] Perdagangan kan enggak boleh impor tanya ke Kementan, dari pada harga tinggi ya impor tapi saya kan tidak melakukan importasi, mereka merekomendasikan enggak impor? Kalau enggak rekomendasi, enggak keluar-keluar biarin aja masyarakat dirugikan tapi jangan salahkan Kemendag,” kata Oke, Jumat (11/3/2022).
Berdasarkan data Kemendag per Kamis (10/3/2022), harga bawang merah sudah di angka Rp37.000 per kilogram atau naik 13,85 persen secara bulanan. Kenaikan harga bawang merah disebabkan karena turunnya produktivitas bawang merah mencapai 50 persen menjadi 4 ton per hektare di sebagian besar sentra produksi seperti Brebes, Bima, Solok, Nganjuk, dan Probolinggo.
Selain itu, kata dia, harga cabai juga masih mengalami kenaikan yang signifikan sejak akhir tahun lalu seiring dengan cuaca buruk di sejumlah sentra produksi. Berdasarkan laporan asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), kenaikan harga cabai disinyalir akibat tertundanya masa pemetikan oleh petani pada selama musim penghujan sejak akhir tahun lalu.
Konsekuensinya, harga cabai merah keriting hingga pekan ini sudah menembus angka Rp37.000 per kilogram atau naik 13,85 persen secara bulanan, cabai merah besar naik 37,18 persen menjadi Rp48.700 per kilogram dan cabai rawit merah naik 36,27 persen menjadi Rp69.500 per kilogram.
“Yang kita khawatirkan curah hujan tinggi itu bukan berhenti dipetik saja tetapi tanaman pada busuk, saya sudah koordinasi dengan Kementan harus segera diantisipasi untuk puasa lebaran,” kata dia.
Ihwal harga daging sapi, kedelai dan minyak goreng, dia menggarisbawahi, stok untuk komoditas tersebut sudah cukup untuk kebutuhan dalam negeri hingga lebaran nanti. Hanya saja, harga tetap tertahan tinggi akibat fluktuasi harga internasional dan pasokan yang belum lancar di tingkat distributor.
“Untuk daging segar harganya agak tinggi di atas Rp130.000 karena daging segar itu banyak dipasok dari sapi bakalan Australia, untuk puasa lebaran ini kita pastikan aman karena daging impor beku mulai masuk 20.000 ton,” kata dia.