Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Apartemen Sewa Diklaim Makin Membaik Tahun Ini

Pasar apartemen sewa diklaim makin membaik tahun ini seiring dengan kenaikan permintaan.
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar apartemen sewa dinilai semakin prospektif di sepanjang tahun ini. 

Marcomm & Promotion Manager Skandinavia Apartment Kristiner Susilo mengatakan pada tiga bulan awal tahun ini sewa apartemen Skandinavia mengalami peningkatan sebesar 50 persen. 

"Ada kenaikan sewa di awal tahun ini sebesar 50 persen. Semakin optimis ya di tahun ini. Penyewa yang approach Skandinavia langsung juga makin banyak," ujarnya, Rabu (9/3/2022).

Dia menuturkan penyewaan hunian apartemen sewa Skandinavia telah mengalami pemulihan dan kenaikan penjualan sejak Oktober kemarin. Adapun saat ini jumlah unit terhuni aktif sebanyak 300an unit

"Tingkat hunian sekitar 30 persenan kalau dari total keseluruhan unit," katanya.

Kristiner menambahkan perbaikan sewa hunian ini juga karena dari maskapai dan penerbangan yang sudah mulai aktif,sehingga banyak ekspatriat dan juga beberapa maskapai yang sudah kembali untuk kebutuhan sewa apartemen. 

"Yang banyak yang sewa keluarga, pekerja dan ekspat rentang usia 28-50 tahun," ucapnya.

Pihaknya terus memberikan program-program yang menarik dan sesuai untuk kebutuhan penyewa seperti free IKKL untuk yang ingin pembayaran sewa 3 bulan di muka dan free laundry/pembersihan unit. Adapun harga unit dimulai dari Rp5 juta untuk luasan unit 36,32 meter2 gross.

"Kami juga aktif untuk beriklan dan bekerjasama di listing sewa apartemen,"tuturnya.

Senior Research Advisor Knight Frank Research Syarifah Syaukat mengatakan pada semester II/2021 harga pasar dan tingkat hunian apartemen sewa juga tercatat masih di bawah tekanan.

Oleh sebab itu, sebanyak 86 persen proyek apartemen sewa yang dijadwalkan masuk pasar tahun 2022 mengalami penundaan. 

"Namun demikian, para operator apartemen sewa optimistis akan ada peningkatan okupansi pada 2022 seiring pelonggaran 8 Pemerintah dan PPn ditanggung operator. Saat ini, apartemen sewa telah menerapkan protokol kesehatan dan mengantongi sertifikat CHSE," ujarnya.

Berdasarkan laporan Knight Frank yang diterima, dari total 8.919 unit apartemen sewa, dihuni hanya 58,4 persen. Sementara itu 3.099 unit lainnya dalam keadaan kosong atau tak terhuni. Hal ini karena pandemi yang belum usai.

Selain itu, diikuti dengan berkurangnya kedatangan WNA yang biasanya mengisi unit apartemen sewa.

Arus balik WNA ke negara mereka setelah tinggal di negara asing dalam kurun waktu tertentu atau repatriasi juga turut mewarnai fluktuasi peforma sektor apartemen sewa.

Di sisi lain, sebagian besar proyek diketahui masih menahan harga sewa mereka walaupun beberapa yang lain telah kembali memasang tarif seperti sebelum pandemi.

Diketahui ada sekitar 1.688 unit future supply akan masuk ke pasar hingga tahun 2023, sementara 10 persen lain masih menunda proses pembangunannya.iperkirakan ada 1.688 unit pasokan unit apartemen baru yang akan masuk ke pasar hingga tahun 2023 dan 10 persen lainnya menunda proses pembangunan. 

Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menambahkan optimisme muncul dari indikasi bahwa setidaknya ada 7 proyek yang akan masuk pasar di tahun 2022. 

Menurutnya, tren atau program staycation juga bisa masih menjadi strategi untuk mempertahankan tingkat hunian dengan menyerap konsumen lokal.

Beberapa strategi mempertahankan tingkat hunian juga dimanfaatkan, seperti program staycation yang mampu menyerap konsumen lokal.

"Optimistime muncul dari indikasi hadirnya 7 proyek yang akan masuk pasar di tahun 2022," katanya.

Menurutnya, performa tahun ini seharusnya akan jadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Performa tahun ini seharusnya lebih baik dari tahun sebelumnya, proyek-proyek baru apartemen sewa yang siap masuk ke pasar akan memberikan continuous spirit dalam perbaikan performa sektor apartemen sewa,” tutur Wilson


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper