Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral China Suntik Rp2.258 Triliun untuk Dorong Fiskal

Bank sentral China (PBOC) akan menyuntikkan dana Rp2.258 Triliun untuk dorong fiskal pada 2022.
Yuan/Bloomberg
Yuan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral China (PBOC) akan menyuntikkan lebih dari 1 triliun yuan atau US$158 miliar yang setara dengan Rp2.258 triliun (rata-rata kurs dolar Rp14.296) dari profit kepada Kementerian Keuangan agar dapat membantu pengeluaran fiskal pada tahun ini.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (9/3/2022), dalam sebuah pernyataan pada Selasa, dana tersebut berasal dari pendapatan yang terakumulasi selama beberapa tahun terakhir pada cadangan valuta asing.

Dana ini akan digunakan utamanya untuk potongan pajak bagi perusahaan dan untuk meningkatkan keuangan pemerintah daerah. Transfer PBOC kali ini kemungkinan merupakan bagian dari keuntungan 1,65 triliun yuan yang menurut Kementerian Keuangan akan diterima pemerintah pusat dari lembaga keuangan milik negara tahun ini.

Pemerintah telah memasang target pertumbuhan PDB ambisius sebesar 5,5 persen dengan kenaikan belanja sebesar 8,4 persen untuk mendukung perekonomian yang dihantam oleh krisis di sektor properti dan menegangnya hubungan geopolitik.

Para ekonom mengatakan transfer dana yang dilakukan PBOC memperlihatkan pelonggaran moneter yang signifikan dan juga keinginan mendorong fiskal.

Analis China International Capital Corp (CICC) yang dipimpin Zhou Peng mengatakan tambahan dana tersebut akan memperluas basis moneter.

"Itu adalah pelonggaran terkoordinasi baik pada kebijakan fiskal dan moneter," kata Zhou dalam laporan seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/3/2022). 

Dia memprediksi dampak langkah tersebut akan setara dengan pemangkasan rasio cadangan wajib (RRR) 50 basis poin. Itu artinya, kebutuhan untuk memperluas pemangkasan RRR sudah menurun.

Kementerian mengatakan pihaknya berencana untuk menarik tabungan dari tahun-tahun sebelumnya untuk membayar kenaikan pengeluaran pemerintah. Pada saat yang sama, defisit anggaran ditargetkan turun menjadi 2,8 persen dari PDB pada tahun ini, ketimbang 3,2 persen pada tahun lalu.

Lembaga lain yang akan menyerahkan keuntungan termasuk dana negara dan China National Tobacco Corp, kata Kementerian Keuangan sebelumnya.

Xing Zhaopeng, ahli strategi senior China di Australia and New Zealand Banking Group memperkirakan lebih dari 1 triliun yuan simpanan pemerintah tambahan akan dicairkan dalam tahun ini.

Hal itu guna meningkatkan pasokan uang serta likuiditas antar bank. Dengan demikian, itu akan mendekati efek pemotongan RRR 90 basis poin, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper