Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memacu pengembangan jaringan dan layanan kereta api terintegrasi di wilayah aglomerasi Yogyakarta — Solo.
Sebelumnya, pemerintah telah meresmikan jalur kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta - Solo untuk mendorong elektrifikasi kereta api guna menggantikan kereta api Prambanan Ekspress atau Prameks yang bergerak dengan mesin diesel.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan bahwa terdapat beberapa jaringan prasarana yang saat ini sedang dibangun untuk nantinya diintegrasikan dengan layanan KRL Yogyakarta - Solo.
Pertama, pembangunan jalur ganda KA elevated Solo - Kalioso. Pembangunan jalur tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas jalur KA dengan menghilangkan perlintasan sebidang dengan progres pembangunan jalur elevated tersebut ditargetkan selesai 2024.
"Sejak tahun lalu, pengembangan jalur elevated di Simpang Joglo ini adalah salah satu bagian dari pengembangan jaringan perkeretaapian di Solo Raya, dan mengatasi kemacetan di Simpang Joglo," tutur Zulfikri pada webinar, akhir pekan lalu.
Kedua, elektrifikasi jalur Solo Balapan - Palur. Proyek tersebut bertujuan untuk memperluas layanan KRL guna penyediaan transportasi di wilayah aglomerasi, karena saat ini layanan KRL baru mencakup Jogja hingga Solo Balapan. Saat ini, progres eletrifikasi sudah mencapai 73 persen.
Baca Juga
Zulfikri mengatakan rencananya uji dinamis jalur KRL ini akan dilaksanakan pada April-Agustus 2022, dan ditargetkan selesai dan bisa beroperasi pada September 2022.
"Jadi, akan ada dua stasiun lagi akan dilayani, Solo Jebres dan Palur. Sehingga, dulu jalur KA yang dilayani Prameks sampai Palur, masyarakat penumpang Prameks nantinya bisa dilayani menggunakan KRL," jelasnya.
Ketiga, pembangun Depo KRL di Solo Jebres untuk fasilitas perawatan sarana KRL. Zulfikri mengatakan pembangunan ini ditargetkan selesai di pertengahan tahun ini, yakni Juli 2022.
Keempat, integrasi KRL Yogyakarta - Solo dengan KA perintis Purwosari - Wonogiri dan KA Bandara Internasional Adi Sumarmo, agar dua KA tersebut bisa terintegrasi di dalam wilayah aglomerasi Solo Raya.
Integrasi dilakukan dengan reroute atau pengubahan rute operasi KA perintis Wonogiri, yang saat ini masih hanya melayani hingga Purwosari saja, untuk diperpanjang rutenya sehingga mencapai Bandara Adi Sumarmo.
"Sehingga masyarakat dari Wonogiri dan sekitarnya bisa langsung ke bandara dan kemudian juga dengan dari Klaten yang saat ini sudah terlayani," ujarnya.
Adapun, saat ini jalur KRL Yogyakarta - Solo sudah memasuki satu tahun beroperasi dan telah melayani sekitar 2 juta penumpang. KRL ini melewati 12 stasiun yakni Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.
KRL ini akan beroperasi sebanyak 22 perjalanan per hari dengan durasi 68 menit dan kecepatan maksimal 90 kilometer (km) per jam. Harga tiket ditetapkan sebesar Rp8.000.