Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kecipratan Untung atau Buntung?

Invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampat terhadap sektor ekonomi, terutama pada harga komoditas dan tingkat inflasi.
Orang-orang berlindung saat sirene serangan udara berbunyi di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). /Reuters-Gleb Garanic
Orang-orang berlindung saat sirene serangan udara berbunyi di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). /Reuters-Gleb Garanic

Bisnis.com, JAKARTA - Perang antara Rusia dengan Ukraina memasuki hari kesebelas, sejak pertama kali Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Invasi Rusia ke Ukraina berdampak pada sektor ekonomi, terutama pada komoditas dan tingkat inflasi. Sebagaimana diketahui, saat ini harga komoditas meningkat tajam dan Indonesia adalah satu negara yang merasakan hal tersebut. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, peningkatan harga komoditas terutama CPO dan batu bara dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi sejalan dengan meningkatnya ekspor komoditas.

"Memang kenaikan harga komoditas memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang memang komoditas cukup penting memegang peranan penting," kata Faisal kepada Bisnis, Minggu (6/3/2022).

Kendati demikian, Faisal menyampaikan ada tekanan dari sisi inflasi yang justru dapat membatasi potensi pertumbuhan ekonomi tersebut.

Dia menjelaskan, meningkatnya harga minyak juga dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi akibat transmisi kenaikan harga tersebut pada harga komoditas dalam negeri seperti BBM, listrik bahan pangan dan sebagainya, sehingga menimbulkan tekanan inflasi.

"Terlebih tekanan inflasi sudah ada sebelum adanya perang Rusia Ukraina," imbuhnya.

Lebih lanjut Faisal mengatakan bahwa tekanan inflasi yang lebih tinggi daripada yang telah diantisipasi dapat memaksa BI lebih cepat dalam menaikkan suku bunga acuan yang kurang favorable untuk kegiatan investasi, sehingga ujung-ujungnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Tak hanya itu, inflasi yang tinggi juga akan membatasi kegiatan konsumen karena pemulihan daya beli masyarakat belum sepenuhnya kembali dari dampak pandemi Covid-19.

"Jadi, krisis Ukraina-Rusia adalah tetap menjadi salah satu faktor yang perlu diwaspadai pada kelanjutan proses pemulihan ekonomi Indonesia di 2022," ungkapnya, menambahkan jika konflik berlangsung terlalu lama, maka tekanan ke inflasi akibat naiknya harga energi dan sebagian pangan akan semakin besar pula.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper