Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meneken Nota Kesepahaman (MoU) terkait akselerasi dan percepatan implementasi peremajaan sawit rakyat.
Penandatanganan MoU antara PBNU, BPDPKS, dan Gapki tersebut, kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, merupakan salah satu jalan kontribusi NU dalam mendorong kemajuan bangsa melalui pengelolaan sawit sebagai salah satu komoditi pertanian terbesar Indonesia.
“Ini adalah wujud formulasi gagasan NU bersama dengan pemerintah dan pengusaha sawit untuk berupaya mengikhtiarkan kemakmuran sekaligus merawat alam,” ujar kiai yang biasa disapa Gus Yahya ini, seperti dikutip dari NU Online, Sabtu (5/3/2022).
Lebih lanjut, ia menyampaikan kerja sama gabungan tersebut merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi sebagai upaya pendampingan dan asistensi dalam rangka mewujudkan praktik budidaya kelapa sawit yang baik. Selain itu, juga diharapkan dapat memfasilitasi jaringan pasar hasil kebun sawit petani NU.
Pengasuh Pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh Rembang itu berharap, kerja sama yang telah dibuat dapat menghasilkan output yang baik serta sesuai dengan yang diharapkan.
Penandatanganan MoU dilaksanakan pada malam puncak Harlah ke-99 NU Wilayah Barat di Main Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang Jumat (4/3/2022) kemarin oleh Ketum PBNU Gus Yahya, Dirut BPDPKS Edi Abdurrachman, dan Ketum Gapki Joko Supriyono.
Baca Juga
Turut serta dalam acara penandatangan tersebut Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Ketua PWNU Sumsel KH Amiruddin Nahrawi.