Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Perang Rusia - Ukraina, Shell Indonesia Kembali Naikan Harga BBM

Kenaikan ini serentak diberlakukan untuk sejumlah daerah lainnya yakni Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra Utara.
/Shell Indonesia
/Shell Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Shell Indonesia melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak untuk periode Maret 2022. Kenaikan ditengarai mengikuti perkembangan harga di pasar dunia.

Harga BBM Shell per 1 Maret untuk jenis Shell Super masih dihargai Rp12.990 per liter. Namun, untuk jenis Shell V-Power disesuaikan menjadi Rp14.500 per liter dari harga bulan lalu Rp13.550 per liter.

Sementara itu, harga untuk Shell V-Power Diesel masih naik Rp500 per liter menjadi Rp13.750 per liter dibandingkan Februari Rp13.270 per liter. Kenaikan harga juga terjadi untuk Shell V-Power Nitro+ menjadi Rp14.990 per liter dari sebelumnya Rp13.750 per liter pada Februari.

Adapun kenaikan ini serentak diberlakukan untuk sejumlah daerah lainnya yakni Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra Utara. Khusus Shell Diesel Extra, Shell menyesuaikan harga jenis tersebut untuk Jatim dan Sumut masing-masing Rp13.150 per liter dan Rp13.300 per liter.

Harga saat ini masih lebih lebih tinggi dibandingkan pada Desember 2021. Shell menyesuaikan harga jual BBM untuk jenis Shell V-Power menjadi Rp13.500 per liter dan Shell V-Power Diesel menjadi Rp13.100 per liter. Sementara itu, Shell V-Power Nitro+ dijual seharga Rp14.150 per liter.

Shell diketahui menyesuaikan harga BBM-nya sejak tahun lalu seiring dengan berfluktuasinya harga minyak dunia. Terlebih kondisi perang antara Rusia dan Ukraina memberi tekanan lebih pada harga minyak dunia.

Harga minyak di pasar internasional pada perdagangan Selasa (1/3/2022) melonjak di atas US$100 per barel, karena investor mulai memperhitungkan dampak sanksi terbaru negara-negara Eropa terhadap Rusia.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman April tercatat naik US$3,06 atau 3,1 persen, menjadi US$100,99 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April bertambah US$4,13, atau 4,5 persen, menjadi menetap di US$95,72 per barel di New York Mercantile Exchange.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper