Bisnis.com, JAKARTA - Konflik yang terjadi antara dua negara pecahan Uni Soviet, Rusia dan Ukraina berdampak langsung kepada beberapa komoditas atau inflasi di Indonesia.
Saat ditanya mengenai kelompok mana saja yang rentan terdampak inflasi akibat konflik tersebut, Deputi Bidang Statistik Distribusi Jasa BPS Setianto menyampaikan, komoditas utama ekspor maupun impor Indonesia ke Rusia maupun Ukraina tentu akan berpengaruh.
Namun, jika ditanya berapa besar pengaruhnya, Setianto mengungkapkan BPS belum bisa memberikan jawaban.
"Nanti ketika kita rilis ekspor impor dan rilis inflasi di bulan selanjutnya, kita akan bisa sampaikan terkait dampak perang Rusia dan Ukraina," katanya dalam konferensi pers secara daring, Selasa (1/3/2022), menambahkan bahwa saat ini BPS hanya memotret angka-angka yang ada.
"Jadi itu yang bisa saya sampaikan, dampak perang Rusia dan Ukraina," katanya.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dikhawatirkan akan berdampak buruk pada perekonomian global dan memperlambat proses pemulihan ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
Mengutip Bisnis, Selasa (1/3/2022), Ekonom Senior Narasi Institute Fadhil Hasan mengatakan, krisis yang terjadi antar kedua negara akan memperparah krisis ekonomi di tingkat dunia, lantaran perekonomian telah mengalami tantangan kenaikan harga sebelum terjadinya konflik tersebut.
Indonesia, yang menjadi salah satu negara pengimpor minyak terbesar di dunia, diramal bakal mengalami dampak yang cukup berat bila sanksi yang didapat Rusia sangat keras.
Baca Juga
"Pertumbuhan ekonomi dunia yang terancam turun akan memberikan dampak pada perekonomian domestik, terutama pada kinerja ekspor dan impor serta akan meningkatkan inflasi yang berpotensi memukul daya beli perekonomian," ungkapnya.