Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef: Pertambangan Jadi Sektor Potensial di 2022

Menurut Indef, pertambangan salah satu yang potensial, seiring harga komoditas mineral tambang yang meningkat.
Aktivitas di salah satu lokasi pertambangan PT Golden Eagle Energy Tbk/goldeneagle
Aktivitas di salah satu lokasi pertambangan PT Golden Eagle Energy Tbk/goldeneagle

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai prospek sektor pertambangan menjadi salah satu sektor yang potensial di tahun ini.

“Pertambangan salah satu yang potensial, seiring harga komoditas mineral tambang yang meningkat,” kata Eko kepada Bisnis, Kamis (24/2/2022).

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertambangan dan penggalian tercatat tumbuh positif sebesar 4 persen sepanjang 2021. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 tercatat mencapai 3,69 persen.

Adapun, Eko melihat beberapa sektor akan menopang pertumbuhan kredit, seperti pertanian, jasa kesehatan, informasi-komunikasi, dan real estate. Sektor-sektor ini, lanjut Eko, menunjukkan laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang selalu positif di tengah pandemi.

“Ini mencerminkan sektor-sektor yang tangguh, namun tetap perlu dipilah. Di luar itu sektor industri pengolahan dan perdagangan juga mulai pulih,” ujarnya

Di samping itu, Eko menyatakan prospek kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) memiliki potensi akan lebih baik dibandingkan 2021.

Dalam pemulihan ekonomi, imbuh Eko, kredit modal kerja umumnya akan segera meningkat seiring relaksasi mobilitas. Sementara itu, untuk kredit investasi yang memiliki sifat jangka panjang, umumnya juga melihat tren suku bunga.

“Kalau cenderung naik lalu di sisi lain pasar modal trennya bagus maka opsi biasanya beralih ke pasar modal, terutama untuk usaha besar yang mau ekspansi kembali setelah tanda-tanda ekonomi membaik,” terangnya.

Bank Indonesia melaporkan berdasarkan jenis penggunaan, kredit yang disalurkan untuk investasi atau KI pada Januari 2022 tumbuh 3,2 persen yoy menjadi Rp1.484,9 triliun. Setali tiga uang, KMK juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,2 persen yoy menjadi Rp2.539 triliun per Januari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper