Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memanggil para pebisnis dan pemegang saham utama di negaranya ke Kremlin seiring kemerosotan pasar saham dan nilai tukar rubel.
Hal itu seperti diutarakan oleh sumber anonim yang mengetahui permasalahan tersebut, seperti dilaporkan Bloomberg pada Kamis (24/2/2022).
Pertemuan ini kemungkinan akan dilakukan pada pukul 16.00 di Moskow. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak merespons pertanyaan terkait ini.
Oposisi Rusia dan politikus barat mendesak adanya sanksi lanjutan kepada para taipan Rusia karena dianggap memberikan bantuan kepada rezim Putin.
Salah seorang pebisnis kaya dari Rusia yang dikenai sanksi oleh AS adalah Gennady Timchenko.
Pemegang saham terbesar produsen gas Novatek ini mencatatkan penurunan harta kekayaan hingga US$6,62 miliar (year to date), menurut Bloomberg Billionaires Index. Total kekayaannya mencapai US$15,8 miliar.
Baca Juga
Dia juga sempat dikenai sanksi pada 2014 pada saat Rusia menyerang Krimea.
Saham Eropa jatuh dengan indeks acuan akan memasuki koreksi teknis. Stoxx Europe 600 turun lebih dari 2 persen, membawa penurunan dari rekor tertinggi pada Januari menjadi 10 persen.
Sementara itu, rubel Rusia merosot ke rekor terendah dan pasar saham ambruk 45 persen, penurunan terbesar yang pernah terjadi.
Sejumlah tank Rusia dilaporkan meluncur ke Ukraina dari Krimea. Serangan dari separtais juga berlangsung di bagian timur Ukraina.
Seorang anggota parlemen senior Rusia mengatakan pemerintah ingin memastikan pemerintah pro-Moskow di Kiev mengeliminasi pengaruh AS.
Pemerintah di Kyiv menyebut tindakan Rusia sebagai invasi skala penuh saat mengumumkan darurat militer dan menyerukan dukungan internasional termasuk sanksi yang lebih keras.
Moskow mengatakan telah menghancurkan fasilitas militer, termasuk pangkalan udara, lapor Interfax.