Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut PLN Buka-bukaan soal Lelang Proyek EBT

PT PLN (Persero) terus melakukan perbaikan di segala lini untuk mengundang investor masuk pada proyek energi terbarukan. Termasuk memberi penawaran yang memberi nilai komersial. 
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) membuka lelang sejumlah proyek energi baru terbarukan demi mendongkrak bauran energi bersih untuk mencapai netral karbon.  

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa perseroan melakukan perbaikan di segala lini untuk mengundang investor masuk pada proyek energi terbarukan. Termasuk memberi penawaran yang memberi nilai komersial. 

“Hasilnya sudah berbuah manis yang tadinya lelang itu 3 atau 4 atau 5, sekarang sudah 160. Artinya apa? Artinya investasi untuk energi baru terbarukan haruslah commercially available,” katanya saat Energy Outlook 2022 CNBC, Kamis (24/2/2022). 

Dia menilai bahwa hingga 2025, investasi proyek energi baru terbarukan dari kalangan swasta cukup luar biasa. Kondisi ini juga ditopang oleh antusiasme lembaga keuangan dunia yang mulai melirik investasi pada EBT. 

Saat ini sejumlah lembaga mulai getol menanamkan investasi untuk energi bersih. Beberapa di antaranya seperti Asian Development Bank, World Bank, Green Investment hingga green bond. Ditambah lagi China mulai melarang investasi luar China untuk PLTU. 

Darmo memaparkan salah satu contoh proyek raksasa PLN seperti pengembangan PLT EBT Baseload sebesar 1,1 gigawatt pada 2026 - 2027. Proyek ini akan memanfaatkan PLTS dengan tambahan battery storage system agar mampu mengalirkan listrik selama 24 jam. 

“Teknologinya tidak kita kunci, kita buka, tapi harus beroperasi 24 jam. Artinya ada battery energy storage system-nya, ini besar sekali projeknya bisa mendekati US$3 - 4 bilion,” katanya. 

Proyek ini nantinya akan mengadu inovasi dari para perusahaan yang ingin terlibat. Langkah ini untuk mencapai keekonomian pembangkit EBT. Pasalnya saat ini, EBT Baseload masih terbilang mahal dengan asumsi harga listrik US$16 sen per kWh. Berbeda dengan PLTU yang hanya berada di kisaran US$6 - 8 sen per kWh.

PLN dalam menarik investor kata Darmo turut membangun iklim yang kondusif bagi investor, membuka proses lelang secara transparan, tidak berbelit dan disederhanakan. Langkah ini ditempuh perusahaan setrum demi mencapai target pengembangan EBT.

Sebelumnya, PLN mengakui tengah menghadapi dilema masih tingginya harga energi baru terbarukan meski pemerintah telah menargetkan bauran energi bersih 23 persen pada 2025. 

Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengatakan bahwa dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021 - 2030 telah ditetapkan kebutuhan PLT EBT Base Load sebesar 1,1 gigawatt (GW).

PLT EBT Base Load ini merupakan pembangkit energi terbarukan yang mampu menggantikan pembangkit fosil dengan biaya pokok produksi (BPP) listrik lebih murah dan dapat beroperasi selama 24 jam. 

Apabila pemerintah menggunakan pembangkit intermiten seperti PLTS dan PLTG, maka diperlukan Battery Energy Storage System (BESS) untuk memastikan agar daya listrik terus mengalir selama 24 jam. 

“Tantangannya bagaimna kita bisa mengganti energi fosil seharga US$6 - 8 sen per kWh dengan energi PLTS + BESS sekitar US$18 - 21 sen per kWh,” katanya saat webinar, Senin (7/2/2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper