Bisnis.com, JAKARTA - Sinyal positif akan perbaikan sektor properti di Tanah Air terus terlihat, salah satunya adalah dari tren pasar rumah seken yang kian diminati konsumen.
Deputy CEO 99 Group Indonesia Wasudewan mengatakan mengawali tahun Macan Air ini, kenaikan harga pasaran untuk tipe secondary listing atau rumah seken jenis rumah tapak terbilang cukup tipis di angka 0,1 persen, dengan suplai yang merangkak 4,5 persen dibanding periode Desember 2021.
Pergeseran rentang waktu secara tahunan atau year-on-year juga memperlihatkan kenaikan harga rumah seken sebesar 3,5 persen dengan komparasi ke Januari tahun lalu. Dari 13 kota yang diamati, lanjutnya, 12 diantaranya mengalami peningkatan harga year-on-year, dengan Kota Medan memimpin sebagai daerah dengan kenaikan harga rumah tertinggi yakni 15,6 persen.
“Naiknya harga rumah seken di Kota Medan yang cukup signifikan pada Januari 2022 ini, beserta area lainnya yang kami pantau, berhasil menunjukkan fase pemulihan dan kebangkitan industri properti yang sedang berlangsung," ujarnya dalam laporan, Selasa (22/2/2022).
Di Jabodetabek secara month-on-month, dia mengatakan Jakarta alami kenaikan 0,4 persen, Depok 0,6 persen, dan Bogor 0,7 persen. Sementara itu, dua daerah favorit para pencari properti, yakni Tangerang alami penurunan 0,3 persen dan Bekasi alami penurunan harga sebesar 0,2 persen.
Untuk kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa, secara month-on-month, harga rumah seken di Bandung tumbuh 0,2 persen dan Surabaya tumbuh 0,1 persen. Lalu harga rumah seken di Semarang turun 0,4 persen, Yogyakarta turun 1,8 persen, dan Surakarta turun 0,5 persen.
Namun, jika dilihat dari perbandingan antara tahun ke tahun, dia menilai volume suplai 16,3 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Januari 2021.
"Volume suplai rumah seken meningkat 4,6% di Januari 2022 dari Desember 2021, menurut Indeks Suplai Rumah Seken di Rumah123.com," imbuhnya.