Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Lebaran, Garudafood (GOOD) Siapkan Produk Musiman dan Perluas Ekspor

Garudafood melakukan perluasan pasar ekspor ke negara-negara Asean, seperti Filipina, Thailand, dan Myanmar. Dia mengatakan, untuk perluasan pasar ekspor tersebut, GOOD fokus pada produk keju Prochiz yang kontribusinya meningkat pada 2021.
Makanan ringan. /Garudafood
Makanan ringan. /Garudafood

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen makanan dan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) bersiap menghadapi pasar Ramadan dan Lebaran tahun ini dengan menggodok produk musiman.

Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menjelaskan produk musiman tersebut antara lain makanan dalam kemasan toples dan kaleng seperti Gery Butter Cookies dan Gery Egg Roll, Chocolatos Dark Premium Edition, Chocolatos Gold Edition, Chocolatos Hollanda Wafer, Gery Hollanda Butter Cookies serta Gery Wafer Roll dan Ekstrudat.

Menurut Paulus, kondisi pasar Lebaran pada tahun lalu sebenarnya sudah membaik dari kondisi 2020 saat awal pandemi. Tahun ini, dengan tingginya tingkat vaksinasi, pasar dan permintaan diharapkan dapat semakin bergeliat.

"Kami berharap momentum lebaran tahun ini dapat jauh lebih baik lagi dan merupakan momentum emas bagi seluruh sektor bisnis di mana perkembangan vaksin booster saat ini sudah semakin intensif dalam dua bulan terakhir dan ditunjang juga dengan berbagai intervensi kebijakan pemerintah," kata Paulus kepada Bisnis, Selasa (22/2/2022).

Selain itu, untuk menggali ceruk permintaan yang terbuka lebar pada tahun ini, Garudafood melakukan perluasan pasar ekspor ke negara-negara Asean, seperti Filipina, Thailand, dan Myanmar. Dia mengatakan, untuk perluasan pasar ekspor tersebut, GOOD fokus pada produk keju Prochiz yang kontribusinya meningkat pada 2021.

Upaya lain, perseroan juga merilis sejumlah produk baru Garuda Crunchy dengan dua varian yaitu pellet snack kentang dan jagung.

Paulus mengklaim saat ini empat merek unggulannya yaitu Garuda, Chocolatos Gery dan Prochiz menjadi produk yang memimpin pangsa pasar dalam kategori snack, wafer stick, malkist cracker dan keju olahan di Indonesia.

Di sisi lain, perseroan juga menghadapi kenaikan harga bahan baku, sebagaimana dialami produsen lain. Paulus mengatakan ada upaya penaikan harga jual dibarengi dengan langkah efisiensi lainnya.

"Sejauh ini kami berusaha untuk menangani hal ini agar tidak dirasakan langsung oleh konsumen, salah satunya melakukan cost efficiency. Kami akan menaikkan harga produk kami sekitar 1-3 persen untuk 30 persen stock keeping unit produk kami," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper