Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Hasan Basri mengatakan pasokan minyak goreng untuk pasar tradisional hingga pekan kedua Februari 2022 masih terbatas. Hasan mengatakan alokasi minyak goreng untuk pasar tradisional masih minim jika dibandingkan dengan ritel modern.
“Minyak goreng langka karena pasokan yang diberikan kepada pedagang tradisional itu sangat terbatas sementara permintaan banyak, harga murah tetapi langka ini siasat yang dimainkan pihak tertentu untuk menekan adanya kegaduhan,” kata Hasan dalam Gelora Talks secara daring, Rabu (16/2/2022).
Hasan menuturkan masyarakat selama ini menuding kenaikan harga minyak goreng disebabkan karena penimbunan komoditas itu yang dilakukan pedagang pasar tradisional. Sementara, menurut dia, pedagang biasanya hanya mampu menyediakan stok selama dua hingga tiga hari.
“Pasokan barang terbatas itu masalah bagi kami, ini kan masalah waktu saja permainan-permainan yang sudah biasa karena tidak berfungsinya pemerintah sehingga distributor dan produsen minyak goreng itu semaunya saja menetapkan harga yang jadi beban pasar tradisional,” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menyatakan distribusi minyak goreng dengan harga sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) mulai berjalan pekan ini. Beberapa pasar tradisional dilaporkan akan menerima minyak goreng curah sesuai HET Rp11.500 per liter.
Sebagaimana dilaporkan, masyarakat di sejumlah wilayah kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan sederhana maupun premium di ritel-ritel modern. Minyak goreng di pasar tradisional pun masih dijual dengan harga pasaran.
Baca Juga
Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) memperlihatkan harga minyak goreng curah per 9 Februari berkisar Rp16.700 per liter, turun 4,57 persen daripada harga pekan lalu. Harga minyak goreng kemasan sederhana berkisar Rp16.800 per liter, turun 4 persen dari rata-rata harga pekan lalu.
”Pasokan [minyak goreng] belum lancar terutama pasar tradisional, seharusnya di ritel modern sudah mulai masuk," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, Kamis (10/2/2022).