Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Minyak Goreng Murah Masih Langka di Pasar Tradisional

Pedagang pasar tradisional menuturkan pasokan minyak goreng murah masih langka.
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Halaman Kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Halaman Kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pedagang pasar tradisional mengeluhkan soal pasokan minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) yang masih terbatas. Sebagian besar minyak goreng masih diperdagangkan dengan harga lama.

"Ada pasokan tetapi sedikit sekali, hanya sekitar 8 sampai 12 pasar yang baru menerima di kawasan DKI Jakarta," kata Sekretaris Jenderal Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Ngadiran, Kamis (10/2/2022).

Sekalipun terdapat pedagang yang mulai menerima pasokan minyak goreng sesuai HET, Ngadiran mengatakan teknis penyaluran di pasar masih menghadapi kendala. Sebagian pedagang menerima minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter dari distributor, padahal harga tersebut merupakan HET di tingkat konsuen.

"Kalau demikian pedagang tidak bisa mengambil untung karena harga di konsumen seharusnya tidak boleh di atas Rp11.500 per liter," tambah Ngadiran.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan saat dihubungi pada Kamis (10/2/2022) mengatakan bahwa sejumlah pasar tradisional di kawasan Jabodetabek mulai menerima pasokan minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter. Distribusi dilakukan oleh PT Perusahaan Perdagangan (Persero) dan PT Rajawali Nusindo yang merupakan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).

Per 10 Februari 2022, pasar tradisional yang menerima distribusi minyak goreng sesuai HET adalah Pasar Cibubur, Pasar kelapa Gading, Pasar Rawamangun, Pasar Pantai, Pasar Koja, dan Pasar Citeureup di Bogor.

"Lombok dan Makassar 2 hari lalu sudah masuk masing-masing 10.000 liter. Di Ambon, Papua, dan Talaud masuk Sabtu atau Minggu ini," kata Oke.

Dia memastikan bahwa minyak goreng dalam kondisi memadai dan tidak langka. Situasi yang terjadi di lapangan saat ini, lanjutnya, merupakan dampak dari pasokan minyak goreng HET baru yang belum merata.

"Yang terjadi sekarang bukan kelangkaan minyak goreng, tetapi minyak goreng murah masih sulit diperoleh dan yang harga lama banyak. Artinya tidak langka," katanya.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim mengatakan belum tersedianya minyak goreng sesuai HET di pasar tradisional disebabkan oleh proses rafaksi barang dan penyesuaian harga dengan pemasok yang masih berjalan. Aksi panic buying yang sempat terjadi juga memicu kekosongan barang di ritel modern.

"Ada pula kendala teknis seperti pasokan yang tidak merata. Dari data yang kami pantau, dari purchase order minyak goreng sebanyak 101,8 juta liter yang diterbitkan selama Januari sampai Februari 2022, baru 11,55 juta liter [per 8 Februari] yang terealisasi pengirimannya," kata Isy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper