Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan memasukkan proyek jalan pendukung Ibukota Kota Negara sebagai salah satu prioritas proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha tahun ini.
Direktur Jenderal Pembiayaan Herry Trisaputra Zuna mengatakan proyek jalan pendukung IKN masuk dalam prioriotas proyek KPBU yang saat ini masih dalam tahap penyiapan. Tahap penyiapan proyek tersebut akan dilakukan studi pendahuluan.
Proyek jalan pendukung IKN merupakan salah satu dari enam prioritas proyek KPBU di sektor jalan dan jembatan yang sedang dalam tahap penyiapan pada tahun ini yakni Operasi Suramadu bundling Jalan TOL SERR, jalan akses exit toll, jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, jalan Tol Demak-Tuban, jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Babat.
"Tahun ini ada enam proyek dengan estimasi jumlah investasi Rp101,32 triliun," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (16/2/2022).
Di samping itu, Herry memaparkan untuk sektor jalan dan jembatan, terdapat 10 prioritas proyek KPBU yang dalam tahap transaksi dengan estimasi jumlah investasi senilai Rp185,57 triliun.
Proyek-proyek tersebut adalah proyek Jembatan Batam-Bintan, Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena, jalan Tol Kohod-Lebakwangi, jalan Tol Kediri-Tulungagung, jalan Tol Malang-Kepanjen, jalan Tol Semarang Harbour, jalan Tol Semanan-Balaraja, jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, jalan Tol Bogor-Serpong via Parung, dan jalan Tol Cikur-Karawaci.
Sepanjang tahun lalu, proyek KPBU infrastruktur PUPR hanya mencapai 13 proyek dari target yang dipatok sebanyak 21 proyek. Sebanyak 12 proyek di antaranya merupakan proyek di sektor jalan dan jembatan.
"Proyek KPBU infrastruktur dari target 21 proyek capaiannya 13 proyek di mana sektor jalan dan jembatan ini ada beberapa proyek yang disiapkan baik secara solicited dan unsolicited ada jalan Tol Akses Patimban, Jembatan Batam-Bintan, jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, jalan Tol JORR elevated," ungkapnya.