Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX, mengabarkan puluhan satelitnya hancur karena diserang badai.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (10/2/2022), sebanyak 40 dari 49 satelit orbit rendah Starlink yang diluncurkan pada 3 Februari dari Kennedy Space Center di Florida terkena badai geomagnetik pada hari berikutnya, kata SpaceX dikutip dari situs webnya.
Satelit yang diterpa badai tersebut kembali ke atmosfer bumi atau sedang berada di jalur menuju bumi. Tetapi, satelit-satelit ini sudah terbakar sehingga tidak akan ada bagian atau puing-puing yang jatuh ke tanah.
SpaceX mengatakan badai tersebut telah meningkatkan suhu dan kepadatan atmosfer ke tingkat yang sangat parah sehingga hambatan pada satelit 50 persen lebih tinggi daripada peluncuran sebelumnya.
Upaya untuk menyelamatkan satelit dengan menerbangkan seperti selembar kertas untuk menghindari badai terburuk telah gagal, kata perusahaan itu.
Badai geomagnetik adalah gangguan utama bagi magnetosfer bumi, kata Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA). Badai ini dipicu oleh angin matahari yang kuat dan berkelanjutan, menghasilkan perubahan arus, plasma, dan medan magnetosfer, menurut NOAA.