Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) meningkatkan rencana kerjanya untuk memanfaatkan momentum harga minyak mentah dunia yang kembali melambung.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah masih berada pada kisaran US$90 per barel. Pada perdagangan Senin (7/2/2022), harga minyak mentah untuk jenis West Texas Intermediate (WTI) masih bertengger pada level US$90,9 per barel, sedangkan harga minyak Brent masih berada pada level US$92,34 per barel.
Sementara itu, harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) berdasarkan perhitungan Formula ICP pada Januari 2022 ditetapkan sebesar US$85,89 per barel, naik US$12,53 per barel dibandingkan dengan Desember 2021 yang mencapai US$73,36 per barel.
Deputi Operasi SKK Migas mengatakan, pihaknya bakal menggenjot rencana kerja para KKKS seiring dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia yang memberikan tingkat keekonomian lebih baik.
“Sedang terus menerus untuk review keekonomian beberapa lapangan. Kalau oke, nanti akan menambah program kerja, baik berupa infill drilling, workover, dan well service,” katanya kepada Bisnis, Senin (7/2/2022).
Di samping itu, kenaikan harga minyak dunia juga akan mendorong sejumlah proyek-proyek hulu migas yang sempat mangkrak karena terganjal masalah keekonomian.
Baca Juga
Kendati demikian, Julius mengatakan bahwa sampai dengan saat ini proyek-proyek tersebut masih dalam tahap peninjauan kembali dan evaluasi oleh bagian perencanaan SKK Migas.
“SKK Migas pasti akan memanfaatkan momentum ini dengan kalkulasi teknik dan ekonomis yang win-win dengan para KKKS,” ujarnya.