Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen Susi Air mengutarakan sejumlah kekhawatiran yang muncul usai insiden pengusiran pesawat keluar dari hanggar di Malinau, Kalimantan Utara.
Pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation Susi Pudjiastuti membantah adanya unsur politik dalam pengusiran paksa pesawatnya di Hanggar Malinau, Kalimantan Utara. Dia pun meminta kepada semua pihak yang terlibat agar jangan berpikir macam-macam terkait unsur politis ini.
Susi justru resah karena mengkhawatirkan layanan penerbangan perintis di wilayah Kalimantan Utara tersebut akan terganggu. Susi membeberkan bahwa selama ini akses transportasi di Kalimantan Utara selama ini hanya bisa menggunakan speed boat dan pesawat.
Delapan jam lamanya, kata dia, apabila masyarakat harus naik speed boat. Di sisi lain ada akibat dari insiden ini yang berdampak kepada jadwal penerbangan. Sebab pasca kejadian tersebut, jadwal penerbangan yang dilayani Susi Air di Kalimantan Utara belum dicabut.
"Semoga Susi Air tidak harus mengorbankan keselamatan, mengorbankan pembatalan penerbangan. Namun, gangguan jadwal penerbangan itu pasti karena perawatannya terganggu," ujarnya dalam konferensi video, Sabtu (5/2/2022).
Sementara itu, Corporate Secretary Susi Air Nadine Kaiser menjelaskan lokasi hanggar di Malinau menjadi jantung utama dalam operasional Susi Air. Nadine mengatakan hanggar di Malinau merupakan pusat perawatan Susi Air di Kalimantan.
"Semua pesawat yang beroperasi di Kalimantan harus rotasi ke Malinau. Hanggar dan fasilitas perawatan pesawat adalah jantung nadi ekosistem," ujar Nadine.
Nadine mengakui ada kemungkinan dalam dua pekan ke depan akan ada jadwal penerbangan Susi Air yang dibatalkan. Meskipun begitu, Nadine memastikan Susi Air akan mencoba untuk tidak membatalkan jadwal penerbangan. Kemungkinannya Susi Air juga harus minta bantuan kepada beberapa instansi untuk melakukan perawatan di beberapa tempat.