Bisnis.com, JAKARTA — Apple Inc., membukukan kinerja terkuat dengan penjualan iPhone di India mencapai lebih dari 6 juta unit pada kuartal IV/2021, meski persaingan dengan dua produsen smartphone lainnya sangat ketat.
Penjualan Apple naik hingga 2,3 juta unit pada kuartal terakhir tahun lalu, atau tumbuh 34 persen dari setahun sebelumnya, menurut perusahaan riset Counterpoint.
Sementara itu, Xiaomi Corp., dari China dan Samsung Electronics Co., dari Korea Selatan menjual sekitar 9,3 juta dan 7,2 juta unit smartphone.
Apple bakal memimpin dalam hal pendapatan karena harganya yang tinggi. Perusahaan AS ini membukukan sekitar US$2,09 miliar untuk kuartal tersebut, menyisihkan Samsung dengan pendapatan sekitar US$2 miliar.
Neil Shah, mitra dan Kepala Penelitian Counterpoint Technology Market Research yang berbasis di Mumbai mengatakan ini adalah titik balik bagi Apple di India.
“Orang India rela menghambur-hamburkan uang untuk ponsel premium selama pandemi karena kehidupan semua orang berkutat di sekitar perangkat mereka dan tidak ada lagi yang bisa dibelanjakan," terangnya.
Kendati Apple telah menjadi perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia karena popularitas iPhone-nya, Apple tengah berjuang di pasar India dengan populasi 1,3 miliar orang.
Penjualan Apple bakal sangat menantang dengan pendapatan per kapita di bawah US$2.000 pada 2020. Selain itu, gap harga dengan pesaing juga cukup jauh. Harga jual iPhone rata-rata di negara itu mencapai US$908, sementara Samsung adalah US$278 dan Xiaomi US$172, menurut Counterpoint.
Dengan banderol iPhone yang mahal menjadikannya jauh di luar jangkauan banyak konsumen lokal. Situasi tersebut diperparah oleh tarif impor yang ketat yang harus dibayar Apple untuk perangkat yang dibuat di luar negeri.
Apple menjual 1,8 juta iPhone sepanjang tahun, lebih sedikit dari yang terjual pada kuartal terakhir. Pada Oktober-Desember, adanya festival belanja di India dimanfaatkan oleh produsen iPhone untuk menjual ser 12 dengan harga di bawah 50.000 rupee atau US$668.