Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aplikasi Kencan Gay Grindr Hilang di China

Sementara itu, pesaing Grindr seperti Blued tetap bisa diakses di perangkat iPhone dan Android.
Logo aplikasi Grindr.
Logo aplikasi Grindr.

Bisnis.com, JAKARTA — Operator layanan kencan sesama jenis Grindr menghapus aplikasinya di App Store di China karena tidak dapat memenuhi ketentuan perlindungan informasi konsumen.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (1/2/2022), peraturan baru ini mulai berlaku pada akhir 2021. Undang-undang tersebut membatasi informasi pribadi yang disimpan dalam aplikasi dan mengharuskan data yang ditransfer antara China dan wilayah lain disetujui oleh pemerintah Cina.

Juru bicara Grindr mengatakan bahwa sejumlah aplikasi lainnya juga melakukan hal yang sama karena alasan tersebut. Penghapusan aplikasi dilakukan pada 27 Januari, beberapa hari setelah Beijing berjanji untuk memperbarui kampanye pengawasan konten online.

Layanan ini juga menghilang dari pasar aplikasi yang dijalankan oleh pemain domestik seperti Tencent Holdings Ltd., dan Huawei Technologies Co., Play Store milik Alphabet Inc. Sementara itu, pesaing Grindr seperti Blued tetap bisa diakses di perangkat iPhone dan Android.

Langkah meregulasi konten internet ini dilakukan menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing yang akan dimulai pada 4 Februari. Administrasi Siber China telah mengumumkan kampanye selama sebulan pada pekan lalu untuk menghindari rumor yang bermunculan di dunia maya, pornografi, dan konten ilegal.

Sementara itu, sejumlah pengguna Grindr di China melaporkan adanya masalah konektivitas dalam beberapa pekan belakangan, termasuk tidak bisa mengirim dan menerima pesan atau menambah like.

Pada 2020, pemilik Grindr, Beijing Kunlun Tech Co., menjual aplikasi kepada investor senilai US$600 juta setelah regulator AS mensyaratkan divestasi dengan alasan keamanan nasional.

Tahun lalu, banyak layanan internet asing, termasuk Yahoo, LinkedIn milik Microsoft Corp., dan Fortnite milik Epic Games Inc. -- menyerah di China, dengan alasan lingkungan bisnis dan hukum yang semakin menantang.

Perlu diketahui, China telah menghapus homoseksual dari daftar gangguan mental nasional sekitar dua dekade lalu, tetapi sensor Beijing secara sporadis membatasi hiburan dan konten dengan tema gay.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper