Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT G20: Bandara Ngurah Rai Disiapkan, Juanda dan Lombok Jadi Cadangan

Pemerintah menyiapkan Bandara Ngurah Rai di Bali sebagai gerbang utama masuknya para delegasi KTT G20 dan dua bandara lainnya sebagai bandara cadangan.
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan Bandara Ngurah Rai di Bali sebagai gerbang utama masuknya para delegasi KTT G20 dan dua bandara lainnya sebagai bandara cadangan parkir.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi memperidiksikan secara total, ada 20 pesawat yang datang pada perhelatan G20.

Dia menjelaskan untuk mengantisipasi hal tersebut, telah menyiapkan sebanyak 63 parking stand, dengan 11 lokasi pelandasan.

"Gedung VVIP juga akan direnovasi dan ditambahkan di lahan seluas 2000 meter akan langsung berkoneksi dengan runaway pesawat. Gedung ini akan dibuat dengan dana APBN Kementerian PUPR. Beautifikasi bandara ini juga akan ditekankan pada eco-living technology dan produk dalam negeri," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (1/2/2022).

Faik juga menambahkan akan menyediakan fasilitas skrining PCR dalam 1 jam, yang dapat langsung mendeteksi 930 pasien dalam satu waktu.

General Manager Airnav Riza Fahmi menambahkan Airnav telah mengantisipasi beberapa potensi erupsi dari lima gunung berapi. Hal ini akan diantisipasi dengan bergeraknya pesawat ke arah timur.

"Selain itu Bandara Lombok dan Surabaya akan dijadikan bandara cadangan parkir pesawat delegasi," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah meminta AirNav agar dapat melakukan perhitungan simulasi kedatangan internasional 50 persen agar dapat melihat situasi jika pada akhir tahun nanti penerbangan sudah dibuka kembali.

Sebelumnya, Direktur Keuangan AP I Andy Bratamihardja menyebutkan sejumlah event internasional seperti KTT G20 dan MotoGP di Bali akan menjadi bonus tak terduga bagi kinerja perseroan

“Nanti jika kondisi internasional penerbangan mulai membaik, ini jadi bonus. Insyaallah nanti ada event besar seperti MotoGP. Sudah pasti meningkatkan penerbangan internasional tapi itu nggak masuk ke proyeksi pada 2022. G20 juga terjadi di Bali juga kita belum hitung,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper