Bisnis.com, JAKARTA - Saham Apple Inc., melonjak ke level tertinggi sejak 2020 setelah pengumuman kinerja kuartal I pada tahun fiskal 2022 yang dimulai Oktober menunjukkan hasilnya yang moncer di tengah kelangkaan chip.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (29/1/2022), penjualan naik 11 persen ke rekor US$123,9 miliar pada kuartal I tahun fiskal, kata perusahaan pada Kamis.
Capaian itu masih di atas prediksi rata-rata analis sekitar US$119,1 miliar. Sementara profit perusahaan juga telah melampaui proyeksi dan perusahaan memprediksi penjualan akan tumbuh hingga double digit pada kuartal yang dimulai Maret.
Saham produsen iPhone ini naik 7 persen menjadi US$170,33 pada Jumat, mencapai kenaikan terbesar sejak 31 Juli 2020.
Hasil mengejutkan dari Apple menunjukkan bahwa kekhawatiran pergolakan pasokan adalah masalah yang dilebih-lebihkan.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook telah memperingatkan akhir tahun lalu bahwa kelangkaan dapat merugikan perusahaan lebih dari US$6 miliar dalam penjualan selama periode liburan yang sangat penting.
Namun, raksasa teknologi itu mengatasi krisis dan mendapat manfaat dari membanjirnya produk baru, termasuk iPhone 13, Apple Watch Series 7, dan Mac yang diperbarui.
Dalam sebuah panggilan konferensi, para eksekutif Apple mengatakan bahwa kemacetan rantai pasok akan melonggar pada kuartal Maret.
Apple tidak memberikan target penjualan yang spesifik, hanya mengatakan targetnya akan menjadi rekor untuk periode tersebut. Analis memperkirakan bahwa pendapatan perusahaan akan mencapai US$90 miliar. Margin kotor akan menjadi 42,5 - 43,5 persen, kata Apple.
"Ini adalah hasil laporan kuartal kedelapan kami di bawah bayang-bayang pandemi. Dan meskipun saya tidak bisa mengatakan itu menjadi lebih mudah, saya dapat mengatakan bahwa saya sangat bangga dengan cara tim kami bersatu," kata Cook
Saat ini terdapat 1,8 miliar unit gawai buatan Apple yang digunakan, naik sekitar 300 juta dari 2 tahun lalu. Apple juga mencatatkan 785 juta Apple berbayar dan langganan pihak ketiga di platformnya, naik dari 745 juta yang dilaporkan pada kuartal sebelumnya.
Perusahaan menghasilkan pendapatan mencapai US$71,6 miliar dari iPhone, melampaui perkiraan Wall Street sebesar US$67,7 miliar. Ini naik 9,2 persen dari kuartal tahun lalu. Penjualan pada periode tersebut
Periode penjualan mewakili kuartal penuh pertama dari pendapatan iPhone 13. Dalam earning call, Cook mengatakan seluruh lini iPhone 13 berkontribusi pada pertumbuhan yang kuat dan menolak untuk menentukan apakah model Pro berkinerja lebih kuat daripada versi yang lebih murah.
iPhone mulai dijual pada September, beberapa minggu lebih awal dari iPhone 12 pada 2020. Meskipun iPhone 13 dianggap sebagai pembaruan sederhana, permintaan masih tinggi karena ingin meningkatkan ke layanan 5G.