Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Undang Komunitas Bisnis B20 Investasi di Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang komunitas B20 untuk berinvestasi di Indonesia. berikut sektor-sektor yang ditawarkan.
Presiden Jokowi saat berpidato pada World Economic Forum, Kamis (20/01/2022), secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. - Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.rn
Presiden Jokowi saat berpidato pada World Economic Forum, Kamis (20/01/2022), secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. - Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.rn

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang komunitas bisnis internasional yang menghadiri pertemuan B20 untuk berinvestasi di sejumlah sektor di Indonesia. Jokowi juga mendorong sejumlah isu untuk menegaskan peran Indonesia dalam Presidensi G20.

Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam gelaran B20 Indonesia Inception Meeting 2022 yang berlangsung pada Kamis (27/1/2022) malam. B20 merupakan outreach group dari G20, mewakili komunitas pelaku bisnis internasional yang merefleksikan peranan swasta dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, terdapat tiga peluang utama yang perlu dimanfaatkan dalam pertemuan di Indonesia pada tahun ini, berkaitan dengan agenda pertemuan G20. Pertama, transisi menuju energi hijau, seiring besarnya potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia yang mencapai 418 gigawatt, baik yang bersumber dari air, angin, panas bumi, maupun matahari.

"Kebijakan kami tentang mekanisme transisi energi dari bahan bakar fosil ke EBT juga akan menjamin kepastian investasi. Di Jawa dan Sumatera kami mendorong early retirement PLTU ke EBT, seperti geothermal dan solar panel. Kami akan membuka partisipasi sektor swasta untuk berinvestasi di transisi energi ini," ujar Jokowi pada Kamis (27/1/2022).

Jokowi mengharapkan kontribusi B20 untuk mempercepat transformasi energi yang mulus tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat kecil. Pendanaan dan kemitraan dalam transisi energi hijau itu menurutnya perlu menjadi perhatian utama, sehingga Indonesia mengundang masuknya investasi di sektor EBT.

Kedua, Jokowi mengundang investasi di sektor infrastruktur ekonomi digital. Dia menjelaskan bahwa ekonomi digital Indonesia berperan besar, bukan hanya dalam skala besar, tetapi mencakup usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama pada masa pandemi Covid-19 yang membantu para pelaku usaha kecil bertahan.

"Kami ingin mengundang investasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari ekonomi digital ini," katanya.

Jumlah penduduk yang sangat besar dan daya belinya yang terus meningkat pesat menjadi daya tarik Indonesia dalam investasi infrastruktur ekonomi digital. Pemerintah pun saat ini merealisasikan tiga investasi pembangunan kabel telekomunikasi bawah laut, yang menghubungkan Indonesia dengan Amerika Serikat.

Indonesia pun sedang mengembangkan ekosistem semikonduktor, yakni pada tahun ini akan terdapat pembangunan fasilitas chip design dan pabrik polysilicon di Jawa Tengah, dengan kapasitas 40.000 ton. Pabrik itu pada tahap awal akan menyuplai kebutuhan solar cell, baru kemudian fokus ke semikonduktor.

Ketiga, Indonesia mengundang investasi di sektor kesehatan, terutama dalam memobilisasi sumber daya untuk membiayai inovasi serta pemerataan produksi vaksin, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan. Menurut Jokowi, hal tersebut dapat mendukung pembenahan arsitektur kesehatan global agar lebih inklusif, berpegang kepada azas kesetaraan, dan tanggap terhadap krisis.

"Kami akan memprioritaskan pembelian farmasi dan alat-alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri. Prinsipnya kalau sudah bisa diproduksi di dalam negeri, pemerintah tidak akan membeli yang impor. Oleh karena itu, kami juga mengundang investasi di sektor kesehatan di Indonesia, yang sekaligus memperkuat sistem ketahanan kesehatan global," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper