Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola Bandara JB Soedirman di Purbalingga melakukan pendekatan kepada Wings Air untuk membuka layanan berjadwalnya dari dan ke bandara tersebut.
Nantinya, Wings Air akan bersama Citilink menggeliatkan kembali rute penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga.
Executive General Manager Bandara JB Soedirman Purbalingga Catur Sudarmono menjelaskan, hingga kini Citilink belum membuka kembali layanan berjadwalnya di bandara dengan kode PWL tersebut.
Menurutnya, persoalan jumlah penumpang memang menjadi alasan belum beroperasinya Citilink. Selain itu, Citilink juga mengalami kekurangan pesawat yang dioperasikan, karena banyak yang masih dalam proses maintenance.
Sebagai pengelola bandara, pihaknya juga sudah mewacanakan untuk mendukung layanan kargo sebagai alternatif jumlah penumpang yang mengalami kemerosotan.
“Citilink belum ada pemberitahuan soal operasi kembali. Saat ini kami juga sudah sounding dengan Wings Air supaya ada partner maskapai lain, sehingga Citilink juga bisa ikut menggeliat kembali,” ujarnya, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga
Guna mendukung rencana tersebut, dia menilai, diperlukan peran pemerintah daerah untuk bernegosiasi dengan pihak maskapai.
Sepanjang 2021, Bandara JB Soedirman telah melayani 1.600 penumpang. Dia memproyeksikan bahwa pada tahun ini pergerakan penumpang tetap meningkat.
Guna menghidupkan kembali Bandara JB Soedirman, pengelola bandara juga merancang edukasi wisata yang dilakukan dengan menyewakan ruang di bandaranya dan mengundang agen perjalanan.
Agen perjalanan tersebut nantinya bersama dengan maskapai akan mengemas paket wisata yang dapat menarik kunjungan ke Purbalingga.
“Jadi nanti ini bekerja sama dengan airlines membuat wisata yang dikemas dan dijual. Kalau buat yang di luar daerah bisa, nanti ada charter pesawat,” ujarnya.
Selain itu, Catur juga menyebut, pihaknya telah mendapatkan instruksi untuk menggerakkan pendapatan non-aero yang dapat memberi keuntungan bagi pergerakan kargo.
Saat ini, PT Angkasa Pura II (Persero) sedang mengomunikasikan kepada para maskapai untuk bisa mengangkut kargo sebagai alternatif jumlah penumpang.
Upaya AP II untuk mengerek pendapatan non-aero di bandara JB Soedirman juga masih menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan untuk perjanjian kerja sama.
“Kami juga bersinergi dengan pemda di RAPBD agar perjalanan dinas juga memanfaatkan angkutan udara. Salah satu program untuk meramaikan kembali ekonomi lewat udara,” imbuhnya.