Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (persero) atau AP II bakal memulai program edukasi wisata bersama dengan pemerintah daerah dan agen perjalanan guna menghidupkan kembali penerbangan di Bandara JB Soedirman, Purbalingga.
Executive General Manager Bandara JB Soedirman Purbalingga Catur Sudarmono menuturkan edukasi wisata dilakukan dengan menyewakan ruang di bandaranya dan mengundang agen perjalanan. Agen perjalanan tersebut bersama dengan maskapai akan mengemas paket wisata yang dapat menarik kunjungan ke Purbalingga.
"Jadi nanti ini bekerjasama dengan airline membuat wisata yang dikemas dan dijual. Kalau buat yang di luar daerah bisa nanti ada charter pesawat," ujarnya, Rabu (2/1/2022).
Selain edukasi wisata tersebut, Catur juga menyebut telah mendapatkan instruksi untuk menggerakkan pendapatan non-aero yang dapat memberi keuntungan bagi pergerakan kargo. Saat ini AP II sedang mengkomunikasikan kepada para maskapai untuk bisa mengangkut kargo sebagai alternatif jumlah penumpang.
Upaya AP II untuk mengerek pendapatan non-aero di bandara JB Soedirman juga masih menunggu persetujuan Kementerian Keuangan untuk perjanjian kerja sama.
"Kami juga bersinergi dengan pemda di RAPBD agar perjalanan dinas juga memanfaatkan udara. Salah satu program untuk meramaikan kembali ekonomi lewat udara," imbuhnya.
Baca Juga
Sepanjang 2021, total penumpang Bandara berkode PWL tersebut telah melayani sebanyak 1.600 penumpang. Dia memproyeksikan pada tahun ini kemungkinan pergerakan penumpang tetap meningkat dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan yang dipersyaratkan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mendorong pengembangan angkutan kargo dan pemeliharan pesawat (Maintenance, Repair, Overhaul/MRO) di Bandara Kertajati agar lebih optimal ke depannya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan Bandara Kertajati tengah disiapkan menjadi pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat, selain menjadi tempat embarkasi dan debarkasi haji dan umrah. Guna mendukung rencana tersebut, lanjutnya, perlu disosialisasikan jenis barang-barang yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien.
Menhub mendorong pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan para perusahaan kargo internasional misalnya dari Dubai, Hongkong, dan negara lainnya, agar pergerakan angkutan kargo terus meningkat.
“Perlu dilakukan presentasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal [BKPM] untuk memperkenalkan Bandara Kertajati kepada calon investor yang memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya mampu didarati pesawat wide body. Kita juga perlu memetakan potensi investasi di sekitar bandara ini,” katanya.
Terkait optimalisasi pemanfaatan fasilitas pemeliharaan pesawat (MRO), Menhub mengajak pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, dan instansi terkait lainnya. Menhub menegaskan Bandara Kertajati bisa digunakan untuk pemeliharaan pesawat pemerintah.