Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat tiga pertemuan tingkat sherpa yang akan berlangsung pada 2022 sebagai bagian dari Presidensi Indonesia dalam perhelatan G20.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pihaknya selaku Kantor Sherpa G20 Indonesia akan melaksanakan empat pertemuan tingkat Sherpa. Satu pertemuan telah berlangsung pada 2021 sebagai pembuka dari Presidensi G20 Indonesia.
Tiga pertemuan lainnya akan berlangsung pada tahun ini untuk mendiskusikan perkembangan agenda Presidensi G20 Indonesia dan penyusunan Leaders Declaration sebagai deliverables dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 Indonesia.
"Tantangan global tidak akan selesai hanya dengan kehormatan dan harapan saja. Presidensi G20 harus dimaknai lebih dari sekedar 'ketua sidang' atau chair, tetapi juga pemimpin atau leader yang akan menentukan arah perkembangan perekonomian dunia ke depan," ujar Airlangga pada Kamis (13/1/2022).
Rangkaian pertemuan Sherpa pada 2022 akan dilanjutkan pada pertengahan Juni untuk pertemuan kedua, pertengahan September untuk pertemuan ketiga, dan pertemuan Sherpa terakhir akan diselenggarakan back-to-back dengan KTT G20 di Bali.
Penyelenggaraan pertemuan Sherpa tidak hanya dilakukan di Jakarta dan Bali, tetapi juga direncanakan akan di daerah-daerah lainnya.
Baca Juga
Menurut Airlangga, dalam pelaksanaannya, pertemuan Sherpa berperan penting untuk mendukung pengambilan keputusan tingkat tinggi pada pertemuan puncak KTT yang dihadiri oleh presiden atau kepala negara anggota G20.
“Semoga Indonesia juga bisa membawa basis filosofi yaitu konsultasi dan konsensus, konkretnya adalah musyawarah mufakat, dalam forum G20 tersebut,” ujar Airlangga.
Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 dan berakhir pada 30 November 2022. Rangkaian pertemuan gelaran ini terdiri dari KTT G20, pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral, pertemuan tingkat sherpa, pertemuan tingkat deputi, pertemuan tingkat working group, dan pertemuan tingkat engagement group.