Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAS Siap Layani Kedatangan Dosis Vaksin Booster Covid-19

JAS siap melayani kedatangan vaksin booster Covid-19 sejalan dengan program pemerintah.
Ilustrasi vaksin booster atau vaksin dosis ketiga/Unsplash.com
Ilustrasi vaksin booster atau vaksin dosis ketiga/Unsplash.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Angkasa Semesta atau JAS juga bakal menangani kedatangan ratusan vaksin booster hingga akhir 2022 sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memulai program vaksin penguat tersebut.

Direktur Utama JAS Adji Gunawan menjelaskan dari kebijakan sebelumnya, pemerintah telah menargetkan vaksin untuk sebanyak 200 juta orang. Menurutnya, kebutuhan dosis ketiga bisa mencapai tiga kali lipat.

"Kalau satu orang membutuhkan dua dosis, berarti untuk dosis ketiga bisa tiga kali lipat,” ujarnya, Rabu (12/1/2022).

JAS pun mencatat selama 2021, perusahaan telah menangani kedatangan 135 juta dosis vaksin untuk berbagai macam merek. Kedatangan vaksin-vaksin tersebut melalui sejumlah Bandara yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Vaksin ini diangkut oleh Cathay Pacific, Qatar, Emirates, Etihad, Japan Airlines, TH Raya Airways, Singapore Airlines, K-Mile, dan My Indo.

Sementara itu, per 11 Januari 2022, dia menyebutkan telah menangani sebanyak 5 juta dosis vaksin. Secara total, dari jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia, JAS memperkirakan telah menangani 80 persen total stok.

Menurutnya, jumlah angka ini pun masih akan terus berlanjut kedepannya dengan vaksin booster.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah memastikan vaksin booster atau dosis ketiga bagi masyarakat Indonesia diberikan gratis alias tanpa pungutan biaya. Jokowi memastikan vaksinasi booster dimulai pada Rabu (12/1/2022).

"Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. karena sekali lagi keselamatan rakyat yang utama," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara seperti dikutip dari akun Youtube Setkab, Selasa (11/1/2022).

Terkait pelaksanaannya, pemerintah memberikan prioritas lansia dan kelompok rentan. Kepala negara berpendapat upaya ini penting meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat, mengingat virus covid yang terus bermutasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper