Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Subholding Pelindo Jalin Kerja Sama, Ini Skemanya

Pelindo Jasa Maritim dan PT Pelindo Multi Terminal segera melakukan kerja sama pelayanan jasa kepelabuhanan setelah resmi beroperasi pada awal tahun ini.
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA – Dua subholding PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Pelindo Jasa Maritim (PJM) dan PT Pelindo Multi Terminal, memulai kerja sama pelayanan jasa kepelabuhanan setelah resmi beroperasi pada awal tahun ini.

Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim Prasetyadi mengatakan sinergi yang dilakukan bersama PT Pelindo Multi Terminal adalah untuk pelaksanaan kerja sama di bidang pelayanan jasa kepelabuhanan dan bidang lainnya. 

"Setelah kerja sama ini, tim dari Pelindo Jasa Maritim dan Pelindo Multi Terminal akan segera melakukan pemetaan pasar yang berpotensi terhadap bisnis kedua perusahaan, serta melakukan kajian kelayakan dan menyusun jadwal persiapan pelaksanaan kerja sama," ujarnya, Kamis (6/1/2022).

Dia memperkirakan dalam waktu dekat segala urusan tersebut dapat terselesaikan, sehingga kerja sama tersebut juga bisa dilakukan secepat mungkin.

PT Pelindo Jasa Maritim merupakan subholding Pelindo yang dibentuk pada 1 Oktober 2021 seiring dengan proses integrasi. PT Pelindo Jasa Maritim memiliki bisnis dan pengalaman di bidang jasa kelautan, peralatan, dan jasa kepelabuhanan lainnya seperti pengerukan, utilitas, dan energi. 

Usai merger, Pelindo pun telah menargetkan pendapatan sebelum pajak atau earning before tax hingga 2025 adalah senilai Rp4,3 triliun hingga Rp7,4 triliun. 

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menuturkan per 31 Desember 2021, capaian earning before tax tersebut telah terealisasikan lebih dari Rp600 miliar. Nilai tersebut  berasal dari optimalisasi financing cost dan pengadaan bersama.

"Diharapkan tahun 2022 capaian value creation tersebut akan jauh lebih besar lagi melalui aksi korporasi dan inisiatif strategis yang telah direncanakan sebelumnya. Sehingga earning before tax hingga 2025 adalah Rp4,3 triliun hingga Rp7,4 triliun," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (5/1/2022).

Selain itu, Arif juga berharap pada kuartal II/2022, bisnis inti perusahaan pada masing-masing subholding telah tertata dengan baik sehingga dapat terkonsolidasi sesuai klaster bisnisnya masing-masing. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper