Bisnis.com, JAKARTA - Saham Apple berhasil mencapai kapitalisasi pasar US$3 triliun selama perdagangan intraday pada hari Senin (3/1/2022), sebelum turun kembali di bawah sasaran. Dengan demikian, Apple memecahkan penghalang ketika harga sahamnya mencapai US$182,86.
Apple naik 2,5 persen pada hari Senin menjadi ditutup pada US$182,01, hanya melewatkan penutupan hari perdagangan di US$3 triliun.
Pencapaian ini sebagian besar bersifat simbolis tetapi menunjukkan investor tetap optimistis pada saham Apple dan kemampuannya untuk tumbuh. Dengan nilai pasar US$3 triliun, Apple melipatgandakan valuasinya dalam waktu kurang dari empat tahun. Dan analis melihat banyak ruang untuk dijalankan.
Dilansir oleh CNBC International, Apple menunjukkan pertumbuhan tahunan di semua kategori produknya dalam pendapatan kuartal keempat, dengan pendapatan naik 29 persen dari tahun ke tahun.
Sementara iPhone masih menjadi pendorong penjualan terbesar, bisnis layanan Apple tumbuh 25,6 persen dari tahun ke tahun dan menghasilkan pendapatan lebih dari US$18 miliar selama kuartal tersebut.
Pada bulan Desember, misalnya, Katy Huberty dari Morgan Stanley menaikkan target harga saham Apple dari US$164 menjadi US$200, dan mempertahankan peringkat yang setara dengan beli, dengan alasan bahwa produk baru seperti realitas virtual dan headset augmented reality belum dimasukkan ke dalam pangsa pasar.
Baca Juga
Huberty berharap pendapatan App Store Apple untuk mengungguli perkiraan Morgan Stanley untuk kuartal tersebut dan bagi Apple untuk mengirimkan 83 juta unit selama kuartal Desember, 3 juta lebih dari yang diantisipasi.
Adapun, Apple sukses menjual 27 juta pasang model AirPods terbarunya selama liburan, mendorong pertumbuhan 20 persen (year-on-year/yoy) untuk bisnis perangkat yang dapat dikenakan Apple selama kuartal tersebut, analis Ming-Chi Kuo dari TFI Asset Management Limited mengatakan dalam catatan Senin.
Analis Wedbush Daniel Ives menulis pada hari Minggu bahwa hal itu adalah momen penting tetapi memiliki lebih banyak ruang untuk tumbuh, terutama karena Ives menilai bisnis layanan Apple sebesar US$1,5 triliun.
Investor juga beralih ke Apple sebagai tempat yang aman selama ketidakpastian pasar baru-baru ini. Hal ini berkat neraca yang kuat dan arus kas yang luar biasa serta, kebijakan pembelian kembali saham (buyback) dan pembagian dividen kepada pemegang saham melalui.
Apple menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar US$1 triliun selamaa perdagangan intraday pada 2 Agustus 2018. Kemudian, perusahaan mencapai nilai US$2 triliun lebih dari dua tahun kemudian pada 19 Agustus 2020.