Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mendukung program Banjar Creative Space yang digelar di Bali. Dia berharap program tersebut dapat memperkuat sumber daya manusia (SDM) Bali yang berorientasi pada teknologi dan digitalisasi.
“Saya berharap kemajuan SDM juga sejalan dengan ekosistem dan infrastruktur seperti pelabuhan, tourism hub, serta infrastruktur lainnya, yang terus dibangun oleh pemerintah," ujar Erick dalam keterangan resmi, Kamis (30/12/2021).
Menurutnya, ada tiga tantangan global yang dihadapi oleh Indonesia, yaitu pasar global, disrupsi digital, dan disrupsi Kesehatan akibat pandemi Covid-19.
Selain mendorong kemajuan jejaring komunitas kreatif Banjar Creative Space, Erick Thohir juga menekankan pembangunan infrastruktur besar seperti Pelabuhan Benoa Pelindo dan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Pemerintah juga memberi jaminan pasti untuk UMKM dapat terus menjalankan usaha di tengah kondisi pandemi dengan KUR Himbara, membuka kesempatan UMKM menjadi Mitra BUMN melalui program PaDI UMKM, mendukung usaha para perempuan Bali dan membuka lapangan kerja melalui program MEKAAR, dan memberi bantuan bagi para petani melalui program MAKMU.
“Kami juga membuka kesempatan bagi masyarakat Bali untuk jadi juragan Pertamina melalui program Pertasho serta membangun KEK Kesehatan Sanur dengan standardisasi internasional sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri,” jelasnya.
Wakil Gubernur Bali Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan dari 1.493 desa adat, terdapat 4.600 bale banjar yang bangunannya sangat baik, dan bahkan telah dipasangi WiFi oleh pemerintah. Dengan demikian, katanya, hampir seluruh desa di Bali sudah tercover oleh jaringan WiFi.
"Saya berharap Ubud dapat menjadi hub untuk perubahan di Bali," katanya.
Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana menuturkan program Banjar Creative Space yang diinisiasi oleh ICCN, BITHUB, Primakara, serta mendapat bantuan dari Kementerian BUMN.
"Melalui program ini, Banjar bukan hanya sebagai tempat atau space warga untuk berkumpul dan menjalankan adat-tradisi dresta yg berjalan, tapi menjadi simpul kreativitas secara berkelanjutan," imbuhnya.
Seluruh upaya solutif yang terus berprogres di Bali juga diarahkan sebagai dukungan bagi kesiapan Indonesia sebagai Tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
