Bisnis.com, JAKARTA - Saham Apple Inc., ditutup melemah pada Selasa (28/12/2021) setelah reli 4 hari, semakin jauh dari proyeksi rekor nilai pasar US$3 triliun.
Saham pembuat iPhone ini turun 0,6 persen yang ditutup US$179,29, menyusul keluarnya investor dari saham perusahaan teknologi besar. Sebelum sesi Selasa, saham Apple naik selama 4 hari perdagangan berturut-turut.
Nilai pasar perusahaan bakal mencapai US$3 triliun, jika harga per lembarnya mencapai US$182,86. Meski sempat naik setinggi US$182,13 dalam perdagangan harian bulan ini, tetapi Apple belum berhasil menembus angka tersebut.
Jika Apple mencapai tonggak sejarah, maka akan menjadi perusahaan pertama yang dapat mencapai rekor tersebut.
Saham Apple telah tumbuh sebesar 35 persen sepanjang 2021 dan berakhir dengan nilai pasar US$2,94 triliun. Capaian tersebut bahkan sudah melonjak 200 persen sejak Covid-19 menyerang.
Apple telah menjadi primadona bagi investor seiring dengan popularitas produknya, potensi penawaran baru untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan yang stabil, dan saldo kas yang kuat.
Baca Juga
Kelebihan itu telah membantu investor mengabaikan sejumlah kendala yang dihadapi perusahaan seperti kelangkaan chip hingga kemunculan omicron yang memaksan Apple menutup gerainya di New York.
Perusahaan juga mengalami tekanan setelah langkah hawkish dari Federal reserve, tetapi investor kemudian menawar kembali karena mereka mencari aset yang dipandang berkualitas tinggi dan memiliki rekam jejak pertumbuhan yang panjang.