Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc., telah menutup gerai terbesarnya di New York, termasuk di Fifth Avenue, SoHo, Grand Central dan World Trade Center. Penutupan dilakukan seiring dengan lonjakan Covid-19 varian Omicro hingga puluhan ribu kasus.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (28/12/2021), penutupan tersebut mencakup 16 toko di seluruh New York, dengan lokasi Upper West Side, West 14th Street, Staten Island, dan Bronx. Pemindahan sementara juga mencakup toko-toko di Stasiun Huntington dan Manhasset.
Kendati menutup gerai, Apple masih memberikan kesempatan pelanggan membeli produknya secara online dan mengambil barangnya di toko. Pelanggan tidak dapat masuk ke toko sambil melihat-lihat produk atau membelinya di tempat. Adapun, layanan dukungan teknologi Genius Bar juga tidak akan beroperasi.
"Kami secara teratur memantau kondisi, dan kami akan menyesuaikan langkah-langkah kesehatan kami untuk mendukung kesejahteraan pelanggan dan karyawan," kata Apple pada Senin dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan juga akan tetap berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan kesehatan harian pada karyawan, penggunaan masker, pembersihan tempat kerja, dan memfasilitasi cuti sakit.
Kasus Covid telah melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di New York akibat penyebaran varian Omicron yang sangat menular, yakni mencapai 33.995 dengan 65 kematian.
Apple juga telah menutup toko ritel tambahan di luar New York dalam beberapa hari terakhir, seperti beberapa lokasi di Los Angeles termasuk toko di pusat kota Los Angeles Tower Theatre.
Apple tidak mengatakan waktu pembukaan kembali gerai di New York. Perusahaan juga telah menutup sementara toko Perpustakaan Carnegie di Washington, D.C., dan beberapa lokasi di Ohio, Texas, Georgia, dan Florida. Toko Regent Street-nya di London juga ditutup sementara.