Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga telur meroket jelang Tahun Baru 2022 yang mencapai Rp30.000 per kg di sejumlah wilayah.
Adapun, harga rata-rata telur ayam ras secara nasional mengalami kenaikan hingga 11,28 persen dibandingkan dengan bulan lalu menjadi Rp28.600 per kilogram (kg) pada 25 Desember 2021.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menuturkan harga telur yang meroket jelang Tahun Baru disebabkan harga pakan yang masih tinggi.
“Kenaikan ini dipicu tingginya harga input pakan dan kenaikan permintaan selama hari besar keagamaan serta mobilitas yang meningkat,” kata Oke, Minggu (26/12/2021).
Pemantauan Kemendag memperlihatkan bahwa rata-rata harga jagung lokal dengan kadar air 15 persen menyentuh Rp5.849 per kg pada November 2021, tertinggi dalam setahun terakhir.
Di sisi lain, stok jagung di pabrik pakan terpantau hanya memiliki ketahanan selama 40 hari, 6 hari lebih pendek daripada ketahanan selama Oktober 2021 dan 12 hari lebih pendek daripada ketahanan stok November 2020. Normalnya, ketahanan stok jagung di pabrik pakan adalah 60 hari.
Meski harga di konsumen telah berada di atas acuan Rp24.000 per kg, Oke mengatakan pemerintah tidak akan melakukan banyak intervensi. Dia mengatakan kenaikan harga jual telur menjadi momentum bagi peternak ayam layer atau petelur untuk memulihkan bisnis setelah dalam 4 bulan terakhir merasakan kerugian.
“Kita ketahui bersama selama 4 bulan terakhir harga jual di peternak rendah karena permintaan turun, di sisi lain harga pakan relatif tinggi. Ini jadi momentum peternak untuk mengembalikan pemasukan setelah lama merugi,” katanya.
Oke mengatakan upaya penyediaan pakan terjangkau telah ditempuh melalui penugasan pada Perum Bulog untuk menyerap 30.000 ton jagung lokal. Stok jagung Bulog diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dalam beberapa waktu ke depan.