Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat Berpergian Saat Nataru Lebih Rendah Dibandingkan Idulfitri

Merujuk kepada survei Kemenhub ada sebanyak 7 persen atau sekitar 11 juta orang masyarakat Indonesia berpotensi melakukan perjalanan pada akhir tahun. Pada Mei 2021 menunjukkan masyarakat yang minat bepergian mencapai 18 juta orang saat libur Idulfitri.
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). /Antara
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim minat masyarakat melakukan perjalanan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) dibandingkan dengan Idulfitri.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Jalan dan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Eddy Gunawan menyampaikan ada sejumlah alasan dibalik penurunan ini. Salah satunya adalah karena kondisi cuaca dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

"Banyak faktor yang menyebabkan minat turun, yaitu karena cuaca ekstrem sampai kepercayaan diri masyarakat bahwa lebih baik tidak melakukan pergerakan. Banyak juga sekolah yang diubah aktivitasnya sehingga terjadi penundaan perjalanan,” ujarnya dalam diskusi Masyarakat Transportasi Indonesia dikutip, Jumat (24/12/2021).

Sebagai perbandingan, merujuk kepada survei Kemenhub ada sebanyak 7 persen atau sekitar 11 juta orang masyarakat Indonesia berpotensi melakukan perjalanan pada akhir tahun.

Sedangkan masyarakat Jabodetabek yang bepergian dari Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang sebabyak 2,8 juta orang. Sementara itu survei Kementerian Perhubungan pada Mei 2021 menunjukkan masyarakat yang minat bepergian mencapai 18 juta orang saat libur lebaran.

Meski demikian, Pemerintah tetap mengantisipasi potensi melonjaknya anhka kasus Covid-19 setelah libur panjang akhir tahun.Salah satunya dengab memperketat pengawasan di titik-titik simpul angkutan umum, seperti terminal sampai pelabuhan penyeberangan.

Sementara itu, rencana skenario lalu-lintas ganjil genap akan diterapkan secara situasional apabila kemacetan kendaraan sudah s Eddy mengklaim pada dasarnya pengawasan terhadap disiplin protokol kesehatan di simpul-simpul transportasi telah membaik.

Adapun sebagaimana diketahui, secara historis, periode liburan selalu mendorong kenaikan kasus Covid-19. Satu hal yang dikhawatirkan pada akhir tahun ini adalah lonjakan kasus Covid-19 di tengah adanya varian Omicron setelah kasus positif di Indonesia berada dalam status landa dalam beberapa waktu terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper