Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini Alasan BI Yakin Pemulihan Ekonomi Bakal Menguat Tahun Depan

Menurut BI, berlanjutnya pemulihan ekonomi tahun depan salah satunya akan didorong oleh stimulus kebijakan dan pembukaan sektor ekonomi yang masih terus berlangsung.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 24 Desember 2021  |  12:06 WIB
Ini Alasan BI Yakin Pemulihan Ekonomi Bakal Menguat Tahun Depan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4 - 2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis pemulihan ekonomi baik secara global maupun domestik akan melanjutkan tren penguatan pada tahun depan.

Perry menyampaikan, risiko pandemi Covid-19, terutama dengan munculnya varian baru Omicron, masih akan menjadi risiko yang membayangi pemulihan ekonomi global pada 2022.

Risiko lainnya muncul dari kelangkaan energi di tingkat global, juga kenaikan inflasi di negara maju, serta adanya gangguan dalam mata rantai pasokan global.

BI pun masih terus mencermati dampak dari normalisasi kebijakan moneter the Fed, bank sentral di Amerika Serikat, yang akan diikuti oleh kenaikan Federal Funds Rate (FFR).

Menurutnya, sejumlah risiko ini perlu terus diwaspadai ke depan. Namun, dia yakin pemulihan ekonomi pada 2022 akan berlangsung seimbang karena pemulihan tidak hanya terjadi di Amerika Serikat dan China, melainkan juga terjadi di Eropa dan Jepang.

“Kami lihat ekonomi global akan tumbuh 5,7 persen pada tahun 2021 dana akan mencapai 4,4 pada 2022,” katanya dalam webinar Outlook Perekonomian Jakarta 2022 : Herd immunity & Pemulihan Ekonomi, Jumat (24/12/2021).

Perry menyampaikan, berlanjutnya pemulihan ekonomi tahun depan salah satunya akan didorong oleh stimulus kebijakan dan pembukaan sektor ekonomi yang masih terus berlangsung.

Selain itu, Perry memperkirakan volume perdagangan dan harga komoditas masih akan meningkat tinggi, sejalan dengan kenaikan permintaan, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Di sisi domestik, BI memperkirakan ekonomi akan tumbuh pada kisaran 3,2 hingga 4 persen pada tahun ini dan akan meningkat pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank indonesia pemulihan ekonomi
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top