Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi berharap program pengiriman pekerja migran kembali berlanjut setelah absen selama 8 tahun.
Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Issam Al-Thaqafi seperti dikutip dari Saudi Gazette pada Minggu (19/12/2021).
“Kementerian terkait berusaha untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin. Kedua negara sebelumnya telah menyepakati perjanjian untuk dimulainya kembali perekrutan pekerja domestik dari Indonesia tetapi wabah pandemi virus corona telah menunda pelaksanaannya," ungkapnya.
Dia mengatakan perjanjian tersebut menetapkan bahwa 300 perusahaan perekrutan akan terlibat dalam proses perekrutan.
Perlu diketahui, Indonesia menangguhkan pengiriman pekerja rumah tangga ke Arab Saudi dan negara-negara lain di kawasan itu pada 2011 setelah eksekusi seorang pembantu rumah tangga yang dihukum karena membunuh majikannya di Saudi.
Belakangan, Indonesia sepakat dengan Kerajaan dan negara-negara Timur Tengah lainnya untuk mengirim pekerja rumah tangga, tetapi tertunda karena pandemi.
Baca Juga
Selain itu, pemerintah Saudi juga menawarkan 500 beasiswa bagi pelajar dari Indonesia lantaran masih kurangnya lulusan Saudi dari Indonesia.
"Saat ini kami sedang berupaya meningkatkan Saudi center di empat universitas Indonesia, dan kami juga bekerja untuk memperluas pertukaran budaya dengan universitas-universitas ini," katanya.
Di samping itu, volume pedagangan antara kedua negar ajuga belum sesuai dengan harapan. Sejauh ini, Indonesia telah menerika 200.000 - 250.000 wisawatan dari Saudi dalam setahun.
Dubes Al-Thaqafi juga mengungkapkan permasalahan pelik terkait pernikahan antara laki-laki Saudi dengan wanita Indonesia yang dalam beberapa kasus dilakukan tanpa izin.
“Kedutaan sedang berusaha berkoordinasi dengan pihak berwenang Indonesia untuk menangani pernikahan di luar ruang lingkup izin kedua negara. Masalah pernikahan ini tidak berhenti pada pasangan, tetapi termasuk anak-anak mereka," tambahnya.