Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Disjaya Target Bangun 25 SPKLU di Jakarta Hingga Akhir Tahun

PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya membidik berdirinya 25 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 18 lokasi hingga akhir tahun ini.
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya membidik berdirinya 25 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 18 lokasi hingga akhir tahun ini.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan mengatakan bahwa saat ini PLN Disjaya memiliki 12 SPKLU di 8 lokasi yang telah beroperasi.

Sementara itu, 13 stasiun di 10 lokasi masih dalam proses pengerjaan. Dia menargetkan seluruh proses tersebut akan selesai hingga akhir tahun nanti.

“Kami targetkan selesai di 2021, sehingga menjadi 25 charger di 18 lokasi [SKPLU]. Ini murni milik PLN,” katanya baru-baru ini.

Lebih lanjut, untuk memperluas jangkauan stasiun pengisian kendaraan listrik, PLN turut menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Beberapa di antaranya, seperti Indomobil, PT Pos Indonesia, dan PT Bank Mandiri Tbk.

Dari kerja sama dengan Indomobil, SPKLU akan dipasang di dealer Nissan MT Haryono. Stasiun pengisian juga akan berdiri di PT Pos Fatmawati, serta di kantor Bank Mandiri.

“Tidak ada transaksi fisik. Semua di debit dengan saldo dan membayar sesuai dengan yang dipakai. Tidak ada pembulatan angka [dalam transaksi],” terangnya.

Doddy menyebut, hingga kini setidaknya terdapat 100 pelanggan pengguna kendaraan listrik. Meski begitu, baru 72 pemilik yang menggunakan sistem pembayaran atau pengaturan pengisian kendaraan listrik.

Di sisi lain, PLN Disjaya memproyeksikan penambahan 100 persen atau 25 SPKLU pada tahun depan. Namun demikian, penambahan tersebut bergantung pada kebijakan PLN Pusat.

PLN UID Jakarta Raya sendiri mencatatkan pertumbuhan penjualan listrik secara kumulatif sebesar 1,21 persen hingga November 2021, atau mencapai 29.865 GWh.

Selanjutnya, pendapatan secara kumulatif telah mencapai Rp37,5 triliun hingga November 2021, atau naik 0,71 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp37,2 triliun.

Pendapatan tersebut ditopang oleh sektor bisnis Rp11,4 triliun, Rp4,1 triliun dari sektor industri, dan rumah tangga yang mencapai Rp18,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper