Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) mempermudah kemitraan pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik electric vehicle atau EV di Indonesia.
Agung Murdifi, Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN, mengatakan bahwa perkembangan kendaraan listrik di Indonesia menjadi peluang bisnis baru.
PLN, kata dia, memfasilitasi pihak ketiga yang ingin membangun SPKLU, termasuk menyediakan layanan kemitraan penyediaan SPKLU website khusus.
Website tersebut akan memudahkan pendaftaran dan administrasi para badan usaha yang ingin membangun SPKLU dengan dengan mengakses laman https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu.
“Kami akan menyediakan Surat Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik [IUPTL] milik PLN bagi badan usaha yang ingin bekerja sama, menyiapkan suplai listrik, serta dukungan aplikasi Charge.IN dalam pengelolaan SPKLU,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (8/11/2021).
Dalam kerja sama tersebut, calon mitra pengembangan SPKLU dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU.
Baca Juga
Penunjukan PLN Pusat Sertifikasi (Pusertif) menjadi lembaga pertama dan satu-satunya saat ini yang bisa memberikan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada SPKLU yang diharapkan dapat mengakselerasi proses perizinan membangun SPKLU.
PLN juga menghadirkan produk Home Charging Services (HCS) yang disiapkan untuk memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan fasilitas dan layanan pendukung dalam penggunaan kendaraan listrik.
HCS sendiri merupakan produk layanan satu pintu bagi pelanggan yang melakukan transaksi pembelian kendaraan listrik di penyedia kendaraan listrik yang bekerja sama dengan PLN.
Adapun, keuntungan yang didapat dari fasilitas tersebut adalah layanan tambah daya listrik, sehingga konsumen pemilik mobil listrik tercukupi dengan daya listrik di rumah mereka.
Berikutnya, peralatan home charger, layanan pemasangan home charger, dan integrasi home charger ke sistem PLN Charge.IN yang membuat konsumen mendapatkan diskon tarif penggunaan home charger pada pukul 22.00–05.00 WIB sebesar 30 persen.
Hasil riset dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa penjualan mobil listrik naik 46 persen pada 2020. Hal tersebut berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang justru penjualannya menurun hingga 14 persen.
Berdasarkan peta jalan yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia diproyeksikan mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik dengan 31.859 unit SPKLU pada 2030.
Jumlah kendaraan listrik itu diharapkan bisa menekan impor bahan bakar minyak sekitar 6 juta kilo liter (KL) pada tahun tersebut.
PLN sendiri telah membangun 47 unit SPKLU demi mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Saat ini kami sudah membangun 47 unit SPKLU, dan hingga akhir tahun nanti akan ada tambahan sebesar 67 unit SPKLU lagi,” ujarnya.