Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Faktor Penentu Ekonomi 2022 dari Mastercard Economics Institute

Mastercard menilai daya beli dapat bertumbuh dan ekonomi bisa kembali menggeliat pada tahun 2022.
Logo Mastercard/Istimewa
Logo Mastercard/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Mastercard Economics Institute baru saja merilis laporan sekaligus pandangan global terhadap perkembangan ekonomi di tahun 2022. 

Mastercard Chief Economist and Head of the Mastercard Economics Institute Bricklin Dwyer mengatakan laporan ini terdapat lima faktor fundamental yang akan membentuk ekonomi global, mulai dari tabungan dan pengeluaran, rantai pasokan, akselerasi digital, perjalanan global, dan daftar risiko ekonomi yang semakin bertambah – akan terus membentuk ekonomi global.

“Tahun 2021 memang masih belum kembali ke situasi normal seperti yang diinginkan oleh banyak orang. Namun, secara kolektif kita telah membuat kemajuan luar biasa,” kata Bricklin dalam keterangan resmi pada Sabtu (18/12/2021)

Pertama,  tabungan dan pengeluaran, pengeluaran konsumen yang berasal dari tabungan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan PDB (produk domestik bruto). PDB global itu diperkirakan akan meningkat sebesar tiga persen poin pada tahun 2022.

Selain itu, nilai tabungan rumah tangga meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2021. Seberapa cepat atau lambat konsumen menghabiskan tabungan akan berdampak terhadap ekonomi global.

Kedua, rantai pasokan, adanya pergeseran pengeluaran rumah tangga dari barang ke jasa memecahkan rekor 27 tahun terakhir, di mana nilainya menurun enam persen poin dari puncak tertinggi. Pandemi memicu pertumbuhan belanja barang dari 39 persen menjadi 47 persen. 

Hal ini mempengaruhi para penyedia jasa serta membebani rantai pasokan. Mastercard berharap hal ini dapat kembali ke situasi normal pada tahun 2022 dengan terbukanya perbatasan negara serta tersedianya layanan yang lebih mudah diakses dan diinginkan.

Ketiga perkembangan digital, sebanyak 20 persen dari pergeseran digital dalam industri ritel tidak berubah, dan hal ini membentuk kembali bagaimana konsumen berbelanja dan apa yang mereka beli. 

Langganan e- commerce meningkat pada tahun 2021, dimana hampir 88 persen negara di 32 pasar mengalami lonjakan layanan berlangganan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Perusahaan mobil, mitra olahraga virtual, persewaan sepeda, dan layanan hewan peliharaan merupakan beberapa bisnis yang mendapatkan manfaat dari model ini. Di Indonesia, pangsa langganan ritel dari total pembelanjaan meningkat 1,2x lipat dari tahun 2020 ke 2021.

Keempat perjalanan, saat ini sedang ada pemulihan perjalanan untuk liburan terus berlanjut seiring dibukanya perjalanan internasional dengan penerbangan jarak menengah dan jarak jauh yang mulai beroperasi pada tahun 2022. 

Kembalinya perjalanan pada tahun 2021 terlihat di jalan raya dan bandara, tetapi keberlanjutan pertumbuhan tersebut bergantung pada varian virus yang dapat mendorong larangan perjalanan. Mastercard melihat tingkat pemulihan pesat dalam perjalanan domestik dan jarak pendek (kurang dari 600 mil), perjalanan menengah (600-1.800 mil) yang didorong oleh pelonggaran pembatasan, sementara perjalanan jarak jauh masih tertinggal.

Terakhir adalah risiko, varian COVID baru seperti Omicron menimbulkan risiko langsung terbesar, tetapi Mastercard melihat banyak risiko tambahan yang berpotensi melambatkan pemulihan, termasuk penyesuaian ulang harga perumahan yang telah naik 66 persen selama dua tahun terakhir, lonjakan harga minyak, jurang fiskal di negara maju, dan perang tarif internasional.

“Secara global, pertumbuhan ekonomi, kemajuan vaksin, dan transformasi digital yang telah membuat bisnis besar dan kecil lebih tangguh, terus membentuk masa depan. Dengan latar belakang tersebut, Mastercard mengantisipasi permintaan konsumen – dan pertumbuhan daya beli – dapat bertumbuh dan ekonomi pengalaman kembali hadir tahun depan," tutup Bricklin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper