Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Pelindo Ungkap Biaya Pelabuhan Tinggi Akibat Return Kargo Minim

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Arif Suhartono menuturkan alasan biaya pelabuhan masih cenderung tinggi, salah satunya adalah karena return kargo yang sangat sedikit.
Truk kontainer bersiap menurunkan kontainer ke dalam kawasan Terminal Peti Kemas dalam kawasan Pelindo II./Bisnis-Anggara Pernando
Truk kontainer bersiap menurunkan kontainer ke dalam kawasan Terminal Peti Kemas dalam kawasan Pelindo II./Bisnis-Anggara Pernando

Bisnis.com, JAKARTA - Biaya logistik pelabuhan masih cenderung tinggi terutama pada daerah Indonesia Timur.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Arif Suhartono menuturkan alasan biaya pelabuhan masih cenderung tinggi, salah satunya adalah karena return kargo yang sangat sedikit.

"Terkait dengan disparitas, salah satu yang menyebabkan biaya logistik cukup tinggi adalah return cargo yang sangat sedikit," ujarnya dalam Economic Outlook 2022 dikutip, Jumat (16/12/2021)

Arif mencontohkan kondisi yang terjadi untuk kapasitas kargo yang dibawa oleh kapal dari Sumatera ke Jakarta. Pada saat keberangkatan, kargo bisa mengangkut hingga 600.000 TEUs tetapi yang dibawa kembali ke daerah asal hanya 100.000 TEUs.

Arif mengungkapkan hal tersebut yang menjadi salah satu penyebab dari beratnya biaya logistik yang ditanggung oleh pembeli. Sehingga barang yang di distribusikan ke pembeli juga menjadi mahal.

"Bayangkan berarti pada saat kontainer balik ke Jakarta, itu yang menanggung biaya adalah pelayaran dari temen-temen dari pengguna jasa. Hal ini terjadi juga di daerah Kalimantan maupun Sulawesi," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Bos Pelindo ini berpendapat salah satu cara memperbaiki biaya logistik adalah bagaimana menghidupkan aktivitas ekonomi di daerah Indonesia Timur. Sehingga kapal yang datang itu berisi, saat balik juga berisi kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper