Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arus Investasi Diprediksi Lebih Tinggi pada 2022, Ini Pendorongnya

Pemerintah harus memastikan penyebaran Covid-19 stabil di angka yang sangat rendah sehingga Indonesia semakin dekat untuk mencapai herd immunity.
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan investasi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun depan jika pengendalian pandemi berjalan kondusif dan tidak terjadi gelombang ketiga.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengatakan realisasi investasi bisa lebih tinggi dengan asumsi persiapan implementasi Undang-undang Cipta Kerja sudah lebih matang.

"Semuanya sudah selesai tahun depan sehingga kendala-kendala teknis pelaksanaan UU CK yang masih ada bisa hilang di tahun depan," katanya kepada Bisnis, Kamis (16/12/2021).

Hal itu masih akan didukung oleh promosi investasi yang gencar sepanjang gelaran presidensi G20 pada tahun depan.

Sementara itu, kendala realisasi investasi yang utama yakni stabilitas penanganan pandemi. Shinta mengatakan pemerintah harus memastikan penyebaran Covid-19 stabil di angka yang sangat rendah sehingga Indonesia semakin dekat untuk mencapai herd immunity.

Kendala kedua, lanjutnya, implementasi UU Cipta Kerja, termasuk legitimasi keberlakuan beleid tersebut.

Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi bulan lalu, pemerintah bersama DPR diperintahkan melakukan perbaikan dalam jangka waktu paling lama dua tahun. Jika dalam tenggang waktu tersebut tidak dilakukan perbaikan, UU Cipta kerja dinyatakan inkonstitusional permanen.

"Ini seharusnya tidak akan menjadi kendala besar diselesaikan bila pemerintah menyelesaikan revisi UU CK seperti yang diminta MK," lanjutnya.

Pemerintah juga perlu memastikan konsistensi implementasi UU Cipta Kerja, khususnya di daerah.

Shinta berharap tidak ada inkonsistensi, ketidaksiapan teknis layanan investasi dan teknis proyek atau masalah koordinasi antara pusat dan daerah dapat.

"Hal-hal ini meskipun dianggap kecil dan sepele, tetapi sangat menentukan kelancaran realisasi investasi. Karena itu kami harap bisa diminimalisir," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper