Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengaku optimis menyongsong ekonomi di tahun depan pasca menghadapi dampak dari varian delta Covid-19.
Optimisme masih berlangsung meski masih ada ketidakpastian adanya varian baru virus Covid-19 Omicron.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Keuangan Syariah dan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Halim Alamsyah dalam acara yang diselenggarakan Indo Premier IPOTLook 2022, Jumat (10/12/2021).
“Kita melihat aktivitas ekonomi terus menunjukkan perbaikan secara konsisten. Optimisme masyarakat terus menguat yang tercermin dari berbagai indikator yang kami pantau," papar Halim, dalam keterangan resmi Indo Premier, dikutip Sabtu (11/12/2021).
Halim mengungkapkan bahwa dari sisi industri PMI manufaktur, Indonesia kembali mencetak rekor tertinggi pada level 57,2 pada November lalu dan tetap pada zona ekspansi.
Dia melanjutkan tingkat konsumsi listrik, khususnya untuk kelompok bisnis dan industri pada November 2021 juga tumbuh dengan stabil. Bahkan, konsumsi listrik industri terus menunjukkan pertumbuhan double digit.
Menurutnya dengan kondisi ekonomi Indonesia dewasa ini, dia meyakini ekspansi pertumbuhan ekonomi akan semakin menguat dalam beberapa saat ke depan.
“Meskipun masih ada ketidakpastian akibat adanya penyebaran varian baru Covid-19. Kita yakin ekonomi kita akan tumbuh,” tuturnya.
Dia pun meyakinkan ekonomi Indonesia juga akan terus didorong melalui kebijakan fiskal dan moneter yang lebih kondusif.
Halim juga menyatakan bahwa pemerintah melalui anggaran pendapatan belanja negara (APBN) akan terus berperan menjadi pendukung pemulihan ekonomi di Tanah Air.
Dia memperkirakan defisit APBN 2022 akan mencapai 4,85 persen dari produk nasional bruto (PDB) yang artinya mencerminkan daya dorong yang kuat dari pemerintah.
Beriringan dengan itu, Direktur Indo Premier Sekuritas Alex Widi Kristiono juga memaparkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 mencapai 3,51 persen dari tahun ke tahun atau year on year (yoy) dan terus membaik dari kondisi sebelumnya.
“Hingga pada akhirnya mengeluarkan kita dari resesi yang tentunya menjadi optimisme baru dalam berinvestasi," ungkap Alex.
Alex mengakui perkembangan positif ekonomi Indonesia juga berdampak pada sektor pasar modal yang tahun ini telah berkontribusi kurang lebih sebesar Rp1.200 triliun untuk pembangunan ekonomi.