Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Semeru Erupsi, Berikut Kondisi Bandara di Jawa-Bali Hari Ini

Kementerian Perhubungan menyatakan belum ada dampak terhadap operasional penerbangan pada bandara-bandara yang berada di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali.  
Relawan mengamati kepulan asap yang berasal dari material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat awan panas guguran Gunung Semeru tersebut puluhan rumah warga rusak dan ratusan warga mengungsi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Relawan mengamati kepulan asap yang berasal dari material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat awan panas guguran Gunung Semeru tersebut puluhan rumah warga rusak dan ratusan warga mengungsi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif terkait dengan layanan penerbangan akibat letusan Gunung Semeru.

Koordinasi dilakukan antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Penyelenggara Bandar Udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan pascaerupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) kemarin, sampai saat ini tidak menimbulkan dampak terhadap operasional penerbangan pada bandara-bandara yang berada di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali.  

“Operasional penerbangan pada bandara-bandara terdekat tetap berjalan normal, namun demikian akan terus dilakukan monitoring intensif aktifitas Gunung Semeru serta penyiapan langkah-langkah contingency sesuai ketentuan,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (6/12/2021).

Novie juga menambahkan saat ini tidak terdapat bandara-bandara yang berada di area poligon dan di luar poligon sebaran abu vulkanik (volcanic ash), serta ATS Route tidak terdampak.

Berdasarkan ASHTAM VAWR 2176 jam 03.30 UTC tanggal 5 Desember 2021 atau pukul 11.30 WIB, meskipun status abu vulkanik masih Red Alert, pergerakan abu vulkanik tidak terdeteksi oleh satelit HIMAWARI-8.

Begitupun dengan hasil pantauan citra satelit dan SIGMET 06 pada pukul 03.30 UTC, menunjukkan bahwa tidak terdeteksi adanya sebaran abu vulkanik. 

Hasil Paper Test dari Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang, pada pukul 08.00 sampai dengan 09.00 WIB di apron tidak teramati abu vulkanik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper