Bisnis.com, JAKARTA - Regulator di Singapura telah menangguhkan salah satu mata uang kripto, Bitget yang sedang bersengketa setelah mempromosikan Army Coin yang memiliki nama sama dengan kelompok penggemar boyband Korea, BTS.
Dilansir Bloomberg pada Minggu (12/5/2021), seperti dilaporkan Financial Times, Bitget mengiklankan Army Coin sebagai cara untuk memberikan dukungan finansial seumur hidup kepada anggota BTS.
Namun agensi BTS, Hybe, menyatakan pada akhir Oktober bahwa koin tersebut tidak ada hubungannya dengan BTS dan mengancam akan mengambil tindakan hukum.
Sebagai respons terhadap peringatan dari regulator, Bitget telah menghilangkan logo Otoritas Moneter Singapura dari situsnya dan telah memblok akses pada aplikasi dan situsnya. Namun, Bitget tak memberikan respons terkait hal ini terhadap pertanyaan FT.
Bitget didirikan pada 2018 di Singapura dan telah memiliki 1,5 juta pengguna di seluruh dunia. Pada September lalu, Juventus mengumumkan kemitraan kedua pihak yang ditandai dengan penyematan nama Bitget di bagian lengan jersey.
Adapun peristiwa penangguhan Bitget di Singapura kembali menegaskan tantangan yang dihadapi oleh regulator yang berusaha mengekang industri kripto karena mata uang digital menjadi lebih diterima secara luas oleh investor ritel.
Baca Juga
Regulator pasar Spanyol minggu lalu Mengkritik pemain sepak bola Andres Iniesta Melalui posting media sosial yang mempromosikan Binance, pertukaran crypto terbesar di dunia.
Singapura sebagai pusat perdagangan bebas dan pusat keuangan, lebih terbuka terhadap teknologi dibanding Hong Kong dan Tokyo.
Perusahaan cryptocurrency populer Binance, Ripple dan Coinbase telah mengajukan permohonan lisensi dan telah diberikan pengecualian dari Monetary Authority of Singapore untuk melayani pelanggan individu dan investor institusi.