Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan kondisi bandara di Malang dan Surabaya usai Gunung Semeru meletus hari ini.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto terus melakukan monitoring secara intensif dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Penyelenggara Bandara.
"Operasional penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh di Malang dan Bandara Internasional Juanda di Surabaya tetap beroperasi normal," kata Novie dalam siaran pers, Sabtu (4/12/2021).
Dia menuturkan operasional penerbangan di kedua bandara tersebut hingga saat ini tetap berjalan normal.
Berdasarkan hasil monitoring pada Ashtam AirNav Indonesia yang bersumber dari VAAC Darwin yang terbit 09.40 UTC (16.40 WIB), diinformasikan bahwa sebaran abu vulkanik Gunung Semeru mengarah ke barat daya dengan kecepatan 50 knot.
“Tidak terdapat bandara dan ATS route yang terdampak Volcano Ash [VA]," ujarnya.
Baca Juga
Dia menuturkan bandara di Malang berjarak 9 nautical mile (NM) dari area VA. Saat ini, operasional penerbangan tetap berjalan normal dan akan terus dilakukan monitoring intensif serta penyiapan langkah-langkah contingency sesuai ketentuan yang berlaku.
Novie mengimbau kepada Kantor Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya dan seluruh stakeholder penerbangan agar terus memonitor informasi terkini, dan memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan pasca erupsi Gunung Semeru.
“Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik. Terus tingkatkan koordinasi dan bersiaga dengan perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang dapat berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan,” ujarnya.
Untuk diketahui, terkait letusan Gunung Semeru ini AirNav Indonesia telah mengeluarkan Ashtam of Semeru Volcano dengan Nomor VAWR 2170 pada pukul 16.40 WIB.