Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Nasib Mitra Driver usai Grab IPO di Bursa AS

Langkah Grab IPO di bursa AS dinilai bakal berdapak terhadap nasib mitra driver.
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Nasib mitra driver di Indonesia menjadi salah satu hal yang patut disorot usai Grab IPO di bursa AS.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan penawaran saham (initial public offering/IPO) Grab merupakan suatu hal yang positif karena menunjukkan pasar ride hailing di Indonesia mampu meningkatkan valuasi digital dan berkembang pesat.

"Harapannya [dengan Grab IPO] ada integrasi layanan dan juga bisa meningkatkan tentunya taraf hidup ataupun pendapatan dari para mitra driver online-nya," kata Bhima, Kamis (2/12/2021).

Bhima menyebut rencana Grab untuk IPO ini juga mencitrakan bahwa peluang ekonomi digital menjadi salah satu yang paling besar khususnya di Indonesia untuk cakupan Asia Pasifik. Tentunya, pertumbuhannya juga akan cukup pesat.

Dia berharap pendanaan dari Grab ini juga dapat berdampak positif terhadap mitra UMKM baik melalui layanan GrabFood maupun GrabExpress. Kedua layanan itu diharapkan bisa terus dikembangkan hingga ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa.

"Terutama daerah yang membutuhkan kehadiran aplikasi seperti Grab untuk menciptakan sumber-sumber perekonomian atau pertumbuhan ekonomi yang baru," ujarnya.

Bukan itu saja, dengan adanya IPO ini, Bhima berharap Grab bisa terus memperbaiki kualitas layanan dan menjadi super apps dengan layanan digital yang cukup lengkap dan merambah ke layanan-layanan lainnya di luar yang ada saat ini.

"Harapan lainnya ya bukan hanya listing di AS tapi juga dual listing ya, di Bursa Efek Indonesia juga untuk menambah kapitalisasi pasar yang ada di Indonesia," tutupnya.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (2/12/2021), Grab akan segera melantai di bursa AS setelah investor menyepakati merger startup ride hailing tersebut dengan perusahaan cek kosong alias special purpose acquisition company (SPAC) yakni Altimeter Growth Corp.

Nilai gabungan antara Grab dan Altimeter diprediksi memiliki valuasi ekuitas berdasarkan pro-forma sekitar US$39,6 miliar atau Rp578,4 triliun. Nantinya, dalam IPO, gabungan perusahaan ini diproyeksi menerima US$4,5 miliar dalam bentuk aliran dana tunai dari investasi yang baru masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper