Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp21,2 triliun untuk program Kartu Prakerja 2021. Per Oktober 2021, dana tersebut sudah digelontorkan atau disalurkan sebesar Rp9,42 triliun kepada 2,7 juta peserta.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan sebelumnya anggaran yang disiapkan untuk Kartu Prakerja tahun ini adalah sebesar Rp20 triliun, dengan target penyaluran ke 5,97 juta penerimaan manfaat.
"Realisasi per Oktober 2021 dari yang kami dapatkan mencapai jumlah Rp9,42 triliun yang telah disalurkan kepada 2,7 juta peserta," tutur Febrio pada webinar, Rabu (1/12/2021).
Secara akumulatif hingga 30 September 2021, Febrio menyebut total penerima Kartu Prakerja sudah mencapai 12 juta orang penerima sejak awal dimulainya program tersebut. Sebanyak 12 juta penerima program tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Berdasarkan survei dari Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, sebesar 85 persen dari 7,2 juta responden penerima manfaat Prakerja menjawab bahwa tidak atau belum pernah mengikuti pelatihan apapun seumur hidupnya.
Lalu, 52 persen dari responden juga menjawab bahwa mereka tinggal di pedesaan, 49 persen di antaranya merupakan perempuan, dan 3,6 persen adalah penyandang disabilitas.
Baca Juga
Febrio lalu menyampaikan bahwa berdasarkan survei persepsi masyarakat terhadap manfaat bantuan sosial pemerintah, program Kartu Prakerja merupakan yang paling dirasakan manfaatnya dari sekian banyak bantuan yang disalurkan seperti subsidi listrik, subsidi internet, BLT UMKM, BLT dana desa, kartu sembako, PKH, insentif pajak, dan diskon PPN perumahan.
"Persepsi masyarakat mengenai bantuan sosial selama pandemi, yang paling bermanfaat adalah Kartu Prakerja," jelas Febrio.