Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian BUMN mengungkapkan pandemi Covid-19 telah membuat banyak BUMN melakukan refocusing bisnisnya akibat disrupsi yang disebabkannya.
Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto mengatakan pandemi Covid-19 berlangsung sejak awal tahun lalu telah membuka era baru bagi BUMN dengan berbagai disrupsi, tantangan, dan ketidakpastian.
"Pandemi membuka mata, market besar dan sumber daya alam melimpah tak cukup jadi kunci kemajuan ekonomi. Indonesia perlu adaptasi cepat, teknologi informasi, manajemen risiko, dan transformasi bisnis menjadi tulang punggung pertumbuhan berkelanjutan," paparnya yang mewakili Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Top BUMN Awards 2021, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan BUMN merupakan lokomotif pembangunan Indonesia. Perseroan pelat merah mengelola sepertiga ekonomi Indonesia dan melaksanakan berbagai program strategis nasional.
Selain itu, BUMN berperan ganda sebagai organisasi profit dan agent development sehingga memerlukan inovasi dan strategi tepat selama pandemi dan pasca pandemi Covid-19.
"Hadapi tantangan pandemi Kementerian BUMN terus dorong refocusing BUMN dengan roadmap BUMN tiga tahap survival dan kelangsungan hidup; restrukturisasi dan realignment serta inovasi dan transformasi," katanya.
Baca Juga
Selama pandemi Covid-19 pada 2020, sebanyak 90 persen BUMN terdampak negatif dari pandemi Covid-19 dan 10 persen tak terdampak.