Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai nasional Garuda Indonesia (GIAA) diharapkan untuk tidak melibatkan kerja sama dengan perusahaan penerbangan asing (codeshare) untuk mengangkut Jemaah haji dan umrah dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Harian DPP Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. atau Sekarga Tomy Tampatty.
Menurutnya, selama ini Garuda Indonesia telah memiliki banyak kerja sama codeshare pada rute internasional dengan beberapa perusahaan penerbangan asing untuk mengatasi terbatasnya kapasitas penerbangan perusahaan.
Selain melakukan kerja sama codeshare, kata Tomy, Garuda Indonesia juga merupakan anggota dari aliansi penerbangan internasional SKYTEAM.
“Bahwa atas pertimbangan poin-poin di atas, maka kami mengingatkan agar dalam melaksanakan rencana kerja sama codeshare antara Garuda Indonesia dan perusahaan penerbangan asing tersebut tidak untuk penerbangan pengangkutan jamaah umrah dan haji Indonesia,” katanya, Senin (29/11/2021).
Hal tersebut, ujar Tomy, adalah mengingat mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam dan mayoritas jamaah Indonesia lebih senang memilih terbang bersama Garuda Indonesia karena pertimbangan beberapa faktor, seperti bahasa, makanan dan keramahan awak kabin.
Sementara itu, lanjutnya, dari sisi korporasi, penerbangan umrah dan haji selama ini merupakan captive market Garuda Indonesia yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan korporasi.
“Atas pertimbangan ini, maka kami harap Menteri BUMN dapat mengingatkan Manajemen Garuda Indonesia untuk benar-benar mempersiapkan penerbangan umrah dan haji dengan baik. Kami karyawan Garuda Indonesia siap memberikan pelayanan terbaik untuk penerbangan umrah dan haji/seluruh pelanggan setia Garuda Indonesia,” tuturnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini Kementerian BUMN memperluas kerja sama Garuda Indonesia dengan maskapai penerbangan global lain. Sebelumnya, emiten berkode saham GIAA itu juga telah melakukan perjanjian bisnis penerbangan (codeshare agreement) dengan Emirates.
Adapun, perusahaan penerbangan global yang dibidik Antara lain Qatar Airways dan maskapai milik pemerintah Jepang, All Nippon Airways (ANA). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa rencana tersebut masih dalam proses.
Kerja sama antara Garuda Indonesia dan maskapai global tersebut bertujuan untuk melayani rute penerbangan ke luar negeri agar Garuda tetap memiliki nilai di mata pelanggannya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia menjalin kerja sama dengan Emirates lewat penerbangan codeshare, sehingga penumpang akan mendapatkan layanan konektivitas penerbangan yang lebih beragam di 18 rute yang menghubungkan Indonesia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kerja sama tersebut diharapkan dapat berlaku efektif mulai 2 Januari 2022. Penumpang Garuda Indonesia akan mendapatkan kemudahan akses ke berbagai destinasi yang dioperasikan oleh Emirates, seperti Dubai, Bahrain, Moskow, Johannesburg, Kairo, London, dan Manchester.
Sementara itu, penumpang Emirates yang akan melaksanakan perjalanan ke Indonesia melalui Jakarta dapat menikmati layanan penerbangan lanjutan ke berbagai destinasi prioritas, seperti Denpasar, Surabaya, Makassar, Balikpapan , Manado, Medan, Padang, dan Solo.
Codeshare sendiri adalah kerja sama saat maskapai penerbangan mengangkut penumpang yang tiketnya diterbitkan oleh maskapai penerbangan lain. Tujuannya adalah untuk memberikan pilihan tujuan yang lebih luas kepada penumpang daripada yang ditawarkan sendiri-sendiri oleh maskapai penerbangan.
Ketika penumpang memesan penerbangan codeshare, tiket penumpang akan memuat nomor penerbangan maskapai tempat penumpang memesan perjalanan.